Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cleaning Service Korban Penyerangan di Mapolres OKU Meninggal Dunia

Korban terjebak lautan api. Bajunya sudah terbakar beberapa kali korban menyiramkan air dari kamar mandi untuk memadamkan api di tubuhnya.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Cleaning Service Korban Penyerangan di Mapolres OKU Meninggal Dunia
DOK
Kantor Polres OKU saat dibakar 

TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA – Innalillahi Waiina Ilaihi Rojiun. Edi Maryono bin Wono Pawiro (72), cleaning service Polres Ogan Komering Ulu (OKU) yang mengalami luka bakar pada aksi penyerangan dan pembakaran Mapolres OKU oleh oknum anggota Yon Armed 15/76 Syailendra Martapura, menghembuskan napas terakhir di rumah Sakit, Sabtu (16/3/2013) pukul 06.15.

Edi Maryono saat kejadian tangal 7 Maret lalu, terjebak api yang sudah mengepung Mapolres OKU. Kakek yang sudah lanjut usia ini tak bisa menyelamatkan diri dan tubuhnya terbakar 35 persen. Korban sempat dirawat di rumah sakit selama sepuluh hari, namun nyawanya tidak tertolong.  

Keluarga almarhum terutama isteri almarhum Ny Masyiem sangat terpukul menyaksikan suaminya sudah terbujur kaku. Sebelum meninggal, Edy Maryono sempat berpesan agar keluarga jangan pergi lagi.

Di rumah duka, Masyiem (60), isteri korban meninggal, mengatakan, suaminya hanyalah seorang tukang bersih-bersih yang mencari sesuap nasi. Kesedihan hati ibu lima anak yang kehilangan suami sungguh membuat hati orang melihatnya ikut tersentuh.

Menurut Masyiem, sebagai orang kecil yang hanya menjadi suruh-suruhan di Mapolres, suaminya tidak tahu apa-apa permasalahan yang sedang terjadi antara oknum TNI dengan Polri.

Waktu penyerangan dan pembakaran Mapolres 7 Maret lalu suaminya sedang mencuci piring di kamar mandi. Saat keluar dari kamar mandi, Edy Maryono heran kenapa kantor sepi.

Beberapa detik kemudian terdengar suara gemertak dan suara-suara lemparan. Korban baru menyadari markas polisi diserang dan dibakar.

Berita Rekomendasi

Dalam waktu hanya hitungan menit api sudah berkobar dan api terlihat di seluruh penjuru secara serentak membesar.

Korban terjebak lautan api. Bajunya sudah terbakar beberapa kali korban menyiramkan air dari kamar mandi untuk memadamkan api di tubuhnya.

Kakek delapan cucu ini berusaha memanjat jendela kamar mandi dan menggapai-ngapai tangannya keluar minta tolong. Saat itu ada warga yang melihat dan membantu mengeluarkan dari jendela.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas