Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AKP Andar Sempat Minta Tolong kepada Atasannya

Kala itu, AKP Andar menghubungi AKBP Andi pukul 21.22 WIB.

zoom-in AKP Andar Sempat Minta Tolong kepada Atasannya
TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Istri, anak, beserta kerabat menangisi jenazah Kapolsek Dolok Panribuan Ajun Komisaris Polisi Andar Siahaan di rumah duka di kawasan Simalingkar B, Jalan Pintu Air IV, Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/3/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - "Komandan! Tolong cepat datang. Cepat komandan..."

Itulah kalimat terakhir yang disampaikan Kapolsek Dolokpanribuan AKP Andar Yonas Siahaan kepada atasannya, Kapolres Simalungun AKBP Andi S Taufik, Rabu (27/3/2013) malam, sebelum meregang nyawa dianiaya warga Dusun Rajanihuta Nagari.

Kala itu, AKP Andar menghubungi AKBP Andi pukul 21.22 WIB. Karena jarak dari Mapolres Simalungun ke lokasi kejadian lumayan jauh, AKBP Andi meminta Kapolsek Andar kabur dan keluar dari mobilnya, menunggu pasukan bantuan tiba.

Nahas, lima menit setelah itu, AKP Andar diperkirakan sudah dianiaya warga yang beringas. Sebab, saat AKBP Andi menghubungi nomor bawahannya, ponselnya sudah tidak aktif.

Padahal, bantuan yang dikirimkan Polres Simalungun yang berkekuatan 75 personel, baru tiba di lokasi sekitar pukul 22.45 WIB. Jasad Andar ditemukan sekitar 500 meter dari mobilnya, dengan kondisi sangat mengenaskan. Wajahnya rusak parah hingga tidak bisa dikenali. Aksesoris mobil almarhum juga dijarah massa.

"Sebelumnya dia menghubungi saya. Komandan tolong cepat datang. Cepat komandan," ujar AKBP Andi meniru kata-kata korban, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (28/3/2013) dini hari.

"Telepon kami pun terputus. Setelah lima menit dari komunikasi pertama, saya sudah menyiapkan anggota. Saya menelepon beliau, namun ponselnya tidak aktif lagi. Di situlah beliau gugur dalam tugasnya," ungkap Andi.

BERITA REKOMENDASI

Pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), jasad Andar tetap dibiarkan terbaring di lokasi kejadian, hingga pukul 00.00 WIB. Padahal, bantuan sudah tiba sekitar pukul 22.45 WIB. Kayu dan batu yang digunakan warga untuk menghabisi nyawa Kapolsek Andar, berserakan di sekitar  jenazah.

Saat AKBP Andi tiba sekitar pukul 00.10 WIB, barulah jasad Andar dievakuasi ke ambulans dari Puskesmas Dolokpardameaan, untuk selanjutkan diotopsi di RSUD Djasamen Saragih Siantar.

Setelah ambulans beranjak dari lokasi kejadian, Kapolres Simalungun menggelar apel dadakan kepada 75 personel gabungan. Dalam apel, Andi mengarahkan personel untuk memeriksa semua masyarakat yang bermukim di Dusun Rajanihuta Nagari.

Sebanyak 75 personel yang dilengkapi tameng dan pentungan, langsung menyisir rumah warga. Sekitar pukul 00.30 WIB, satu peleton Brimob bersenjata laras panjang, tiba di lokasi.

Lima Pajero double cabin mlik Brimob dan dua mobil dari Polres Simalungun, langsung bergerak menyisir tempat kejadian penggerebekan judi togel.

Hasilnya, petugas gabungan mengamankan sekitar 103 warga dari tempat penangkapan tersangka Y Sumbayak, dan langsung dibawa ke Mapolres Simalungun untuk dimintai keterangan.

Andi menyatakan, pihaknya sudah menetapkan 18 tersangka terkait gugurnya orang nomor satu di Polsek Dolokpanribuan. Sementara, menurut informasi di lapangan, Polres Simalungun meminta bantuan penyidik dari Polres Siantar.

Bupati Simalungun JR Saragih yang tiba lokasi kejadian, juga mengimbau masyarakat untuk mau memberitahukan keberadaan warga yang membunuh Kapolsek Dolokpardamean.

"Saya, selaku kepala daerah, mengimbau warga untuk memberitahukan warga yang ikut melakukan pembunuhan," pinta Bupati. (*)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas