Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kombes Purwadi Menggigil Terkena 3 Peluru Briptu Ishak

Komisaris Besar (Kombes) dr Purwadi, MS., MARS (50 tahun), Sabtu (6/4/2013) sore, menggigil setelah terkena

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kombes Purwadi Menggigil Terkena 3 Peluru Briptu Ishak
Ist
Komisaris Besar Polisi dr Purwadi, MS., MARS 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Komisaris Besar (Kombes) dr Purwadi, MS., MARS  (50 tahun), Sabtu (6/4/2013) sore, menggigil setelah terkena tiga peluru oleh penembakan dari pistol Brigadir Polisi Satu (Briptu) Ishak Trianda (35 tahun), di Ruang Komite Medik Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Jl Brigjen  Mappaouddang No 68, Makassar.

"Dari UGD Bhayangkara, Kombes Purwadi menggigil saat dibawa ke RS Wahidin (Sudirohusodo), kini masih kritis dan dalam perawatan di sana," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi, kepada wartawan di pelataran RS Bhayangkara, petang kemarin.

Kombes Purwadi, adalah Kepala Rumah Sakit Tingkat II Ujung Pandang Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Sulsel.

Sedangkan, Briptu Ishak Tiranda, sehafri-hari bertugas sebagai bintara pengamanan di Satuan Pengamanan (Pam) Operasi Vital (Obvit) Polrestabes Makassar.

Bintara Ishak nekat menembak setelah tersinggung dengan ucapan dokter perwira tinggi tiga bunga itu, sehari sebelumnya. Insiden penembakan terjadi sekitar pukul 15.15 wita.

Hingga pukul 22.30 wita tadi malam, kondisi Kombes Purwadi yang baru meraih gelar magister manajemen administrasi rumah sakit (MA MARS) itu masih dalam perawatan intensif di UGD RS Wahidin.

"Alhamdulillah, semakin membaik. Terakhir saya berkominukasi dengan beliau di ruang ICU," kata Endi.
Daroi pihak rumah sakit mengkonfirmasikan, tiga peluru yang bersarang di dada kiri, selangkangkan kiri dan paha kiri bawah juga dilaporkan sudah dikeluarkan.

Berita Rekomendasi

Polisi dari Polda Sulsel dan Polrestabes  berjaga di sekitar ruang operasi. Akses informasi tertutup.

Wakapolda Sulsel,Brigjen Syahrul Mamma, mengkonfirmasikan penembakan kerena ada ketersingungan terkait rencana perluasan rumah sakit. "Dalam perluasan ini ada ketidakpuasan atas pelebaran rumah sakit ," jelasnya.

Ia mengatakan, meski ada insiden ini proyek perluasan ini akan tetap dilanjutkan, meskipun ada kasus penembakan dan perselisihan ini.

Sedangkan, sanksi untuk Briptu Ishak, selain disidang di peradilan umum, juga selanjutnya akan menjalani sidang kode etik profesi di Mapolda Sulsel.

Kronologi

Insiden penembakan terjadi diduga akibat Ishak Trianda kecewa terhadap karumkit yang dianggap mengabaikan tata kelola proyek perluasan rumah sakit yang dipimpin Purwadi.

Proyek pengembangan ruang perawatan dan layanan medik yang sudah berjalan satu tahun ini, oleh Ishak dianggap tidak memperhatikan keselamatan ratusan penghuni asrama polisi yang hanya dipisahkan oleh tembok dengan rumah sakit Polri kelas B ini.

Pelaku menilai, jika perluasan sekitar 1/2 meter itu, akan membuat akses jalan rumahnya bertambah sempit. Selain kuat dugaan anggota Polrestabes Makassar ini menembak kepala Rumah sakit ini karena lubang galian yang sementara dikerjakan pihak rumah sakit itu, berdampak pada anaknya, karena sering jatuh ke lubang.

Kronologi kejadian, awalnya kepala Rumah sakit Bhayangkara dengan Ishak Trianda bertemu di rumah sakit Bhayangkara membahas ekses perluasan rumah sakit yang membahayakan anaknya dan penghuni.

Namun pada saat itu, pelaku dan kepala rumah sakit tidak mendapat titik temu. Sehingga pada saat perumahan yang berjarak sekitar 500 meter dari ruang TKP, pelaku mengambil pistolnya.

Sekitar beberapa menit, pelaku terssebut datang kembali menemui kepala rumah sakit. Saat itu dr Purwadi sementara rapat bersama 3 anggotanya dan satu pegawai sipil.

Saat itu juga, pelaku langsung menembahkan pistolnya kearah pintu kaca ruang Komite medik tempat rapat Karumkit. Setelah menembak pintu kaca ini sampai pecah.

Pelaku menembak korban dengan pistol /Revolver seri SnW. Anggotan lai dan pegawai sipil yang berada di ruang medik saat itu bersembunyi. Setelah penembakan dilakukan  pelaku langsung menyerahkan diri ke polrestbes Makassar dan sementara ditangani satuan Reskrim dan Propam Polrestabes Makassar. (Tribun Timur/CR6)

Kronologi:

Kamis (4/4/2013)
19.0 wita
+ Putra bungsu Briptu Ishak Tiranda, berusia 4 tahun jatuh di lubang galian fondasi RS Bhayangkara.
+ Ishak menutup lubang itu di jalan akes rumah dinas itu..

Jumat (5/4/2013)
09.00 wita
Briptu Ishak Tiranda mendatangi karumkit.
"Bagimana ini Komandan, galian di depan rumah saya. Nanti anak saya main-main lalu jatuh lagi. Lubangnya dalam."

Kombes Purwadi:
"Kalau anakmu jatuh kamu kubur saja di galian. Terus kalau kamu jatuh juga kamu kubur dirimu bersama anakmu di situ... sekalian"
Ishak Pulang

SABTU (6/6/2013)
08.0 Wita
+ Briptu Ishak ke ruangan komite medik. Karumkit tak ada. Ishak pulang.
15.15 wita
+ Karumkit rapat bersama 4 staf di ruang komite medik.
+ Berseragam lengkap, Briptu Ishak datang lagi...diam dan... "doorrrrrrr" pintu kaca pecah.
+ Masuk ruangan, "doorrr, doorrr, dorr." Dada kiri Purwadi, paha dan kaki kiri kena peluru..
15.20 wita
Briptu Ishak pulang ke rumah. dan serahkan diri ke Mapolrestabes Makassar.
15. 45 wita
Karumkit dilarikan ke UGD RS Wahidin Sudiro Husodo

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas