Kamiyem Terjatuh dari Kereta di Stasiun Wates
Perempuan bernama Kamiyem (48) tersebut terjatuh akibat didorong oleh penumpang lain saat berdesak-desakan di pintu kereta.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Yogya / Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM KULONPROGO, – Seorang penumpang kereta api Progo jurusan Jakarta-Yoigyakarta terpaksa dilarikan ke ruang IGD RSUD Wates setelah terjatuh dari kereta di Stasiun Wates, Selasa (16/4/2013). Perempuan bernama Kamiyem (48) tersebut terjatuh akibat didorong oleh penumpang lain saat berdesak-desakan di pintu kereta.
Peristiwa yang menimpa warga dusun I, desa Pleret, kecamatan Panjatan tersebut terjadi ketika kereta yang ditumpangi bersama suaminya, Ngadino (50), singgah di stasiun Wates sekitar pukul 06.30 WIB. Bersama para penumpang lainnya, Kamiyem sudah bersiap di dekat pintu kereta untuk turun di Stasiun Wates.
Banyaknya penumpang yang hendak turun, menyebabkan mereka saling berdesak-desakan dan berebut keluar dari kereta. Setelah bersusah payah, Ngadino akhirnya bisa keluar duluan dari gerbong kereta. Namun, ketika giliran Kamiyem hendak keluar, kereta sudah dalam keadaan berjalan merambat pelan. Di belakangnya juga masih ada beberapa penumpang lain yang hendak keluar.
“Waktu itu saya sudah berdiri di depan pintu mau tapi kok keretanya sudah mulai jalan lagi. Akhirnya saya mengurungkan niat dan hendak turun di stasiun Yogyakarta. Suami saya juga udah mau naik ke kerata lagi pas itu. Saya balik badan tapi tiba-tiba ada yang mendorong saya keluar,” kata Kamiyem sambil berusaha mengingat peristiwa yang menimpanya itu ketika ditemui di rumah sakit.
Dia pun langsung terjerembab ke batu kerikil bantalan rel dalam keadaan terlentang. Kamiyem mengaku tak melihat jelas wajah pelaku yang mendorongnya. Namun, dia mengingat bahwa pelaku seorang pria dan langsung menghilang di antara keramaian orang yang turun di stasiun Wates saat itu. Suaminya tak mampu berbuat banyak atas kejadian itu dan langsung membawa Kamiyem ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
“Saya ingatnya Cuma pelaku seorang pria, selebihnya saya tidak ingat apa-apa lagi karena saya langsung pingsan. Begitu terbangun sudah di rumah sakit,”imbuhnya.
Seorang anak korban, Rukiyati (33), kedua orangtuanya saat itu baru saja opulang dari menghadiri acara keluarga di Jakarta. Mereka berangkat dari stasiun Jatinegara sekitar pukul 22.00 WIB. Dirinya menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, tempo berhenti kereta terlalu singkat sehingga penumpang saling berebutan keluar dari kereta dan menyebabkan ibunya terjatuh.
“PT KAI seharusnya bisa lebih tertib dan menjaga keamanan penumpang. Bukan hanya di dalam kereta tapi juga sewaktu turun di stasiun. Belum semua penumpang turun, kereta sudah jalan lagi. Padahal kan ada penumpang perempuan yang tentunya jadi kerepotan turun. Ini kan bahaya,” kata Rukiyati yang tengah mendampingi ibunya di bangsal perawatan.
Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wates, Djoko Krisanto, diketahui jika Kamiyem mengalami benturan yang mengakibatkan cidera kepala bagian kanan. Pemeriksaan fisik juga terdapat beberapa luka lecet di bagian kepala, pinggang serta punggung. Dirinya masih menunggu hasil CT Scan atas kepala korban serta rontgen bagian punggung untuk emngetahui adanya luka dalam.
“Pemeriksaan sementara, pasien mengalami cedera di kepala dan punggung, tidak ditemukan gangguan neurologis (saraf otak,red). Namun, untuk lebih jelasnya kami amsih menunggu hasil CT scan dan rontgen,” kata dia.(ing)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.