Survei BSN Adil Patu Unggul dari Supomo Guntur
Lembaga konsultan politik itu, menyebutkan tingkat keterpilihan Adil Patu berada di posisi teratas mengungguli
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Biro Survei Nusantara (BSN) merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas terhadap 20 figur bakal calon wali kota Makassar.
Lembaga konsultan politik itu, menyebutkan tingkat keterpilihan Adil Patu berada di posisi teratas mengungguli rival politiknya Supomo Guntur di urutan kedua.
"Survei ini kita lakukan selama sepekan. Mulai 10 sampai 15 April lalu," ujar Direktur BSN Haris Baginda dalam keterangan persnya, Selasa (16/4/2013).
Sebelumnya, survei elektabilitas BSN pada Oktober 2012, menempatkan Supomo menempati urutan pertama sebesar 15 persen, menyusul Adil Patu sebesar 13 persen dan Idris Manggarabarani 12 persen.
"Namun ada beberapa pertimbangan kenapa survei Adil lebih diatas ketimbang Supomo," ujarnya.
Menurutnya, salah satu alasan posisi Supomo tergeser faktornya adalah setelah Idris Manggabarani mundur dari bursa pencalonan wali kota Makassar beberapa waktu lalu.
Haris mengatakan, jumlah populasi sample yang digunakan dalam surveinya sebanyak 500 orang dari 143 kelurahan Se-Makassar, dengan tingkat kesalahan sebesar 4 persen.
Survei tersebut digelar pascamundurnya bakal calon wali kota, Idris Manggarabarani pada 9 April lalu.
Berdasarkan survei popularitas, BSN masih menempatkan Supomo di urutan pertama sebesar 85,2 persen, disusul Adil Patu sebesar 83 persen, ketiga diduduki Rusdin Abdullah 75,8 persen, keempat dan kelima diduduki kader partai Golkar Sulawesi Selatan yaitu Yaqkin Padjalangi dan Kadir Halid masing-masing 74,1 persen dan 67,2 persen.
Adapun survei elektabilitas, Adil tertinggi sebesar 13,5 persen, Supomo Guntur 12,4, Yaqkin Padjalangi 8,5 persen, Rusdin Abdullah 7,1 persen dan Andry Arief Bulu, 5,5 persen.
Menurut Haris, Adil menggeser posisi Supomo karena masyarakat belum melihat program yang ditawarkan Supomo, sedangkan Adil sedang gencar mensosialisasikan program Listrik Gratis bagi pelanggan PLN berdaya 450 watt serta subsidi 50 persen pelanggan 900 watt.
"Masyarakat lebih tertarik dengan program listrik gratis ini," kata Haris.
Selain program gratis listrik, Haris mengatakan anjloknya hasil survei Supomo karena wakil wali kota tersebut merupakan satu paket kepemimpinan dengan wali kota Ilham Arief Sirajuddin.
"Masyarakat melihat Supomo adalah paket Pak Ilham, sedangkan masyarakat merasa belum puas dengan kinerja Pemerintahan Makassar," kata Haris.
Adil saat ditemui di kantor DPRD Sulsel, mengapresiasi adanya hasil survei yang dirilis sejumlah konsultan politik.
"Yang jelas kita tetap mempertahankan apa yang menjadi hasil survei dan tetap terus meningkatkan tingkat keterpilihan dan kesukaan di masyarakat," ujarnya.
Menanggapi soal program subsidi gratis listrik, menurut Ketua PDK Sulsel itu, sejauh ini timnya terus gencar memperkenalkan program tersebut di 143 kelurahan di Makassar. Termasuk diantaranya, mulai membangun posko-posko untuk menampung masyarakat yang menggunakan daya listrik 450 watt.
"Kita terus mengoptimalkan program listrik gratis pelanggan 450 watt," kata Adil. (Rud)