Brimob Polda Sumsel Bantah Tembak Tiga Warga Hingga Tewas
Sebelum kejadian, anggotanya tidak berada di lokasi kejadian
TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Komandan Satuan Brimob Polda Sumsel Kombes Pol Adeni Mohan mengatakan, penembakan terhadap warga bukan dilakukan anggota Brimob Polda Sumsel.
Sebelum kejadian, anggotanya tidak berada di lokasi kejadian. Baru setelah kejadian, ada permintaan anggota untuk melakukan back up karena penyerangan dan pembakaran terhadap Polsek Rupit.
"Anggota yang diterjunkan sebanyak dua kompi, satu kompi dari Lubuklinggau dan dibantu lagi dari Yon Talang Kelapa hingga total anggota yang diterjunkan sebanyak dua kompi untuk melakukan pengamanan," katanya, Senin(29/4/2013) malam.
Ditambahkannya, dua kompi anggota tersebut telah meluncur ke lokasi kejadian pukul 23.00 WIB setelah mendapatkan informasi bahwa ada pengerusakan dan pembakaran yang dilakukan massa.
Yon B Lubuklinggau yang menerjunkan anggota sebanyak satu kompi di pimpin langsung Danyon B AKBP I made Sudaniya, sedangkan Yon A yang juga menerjunkan sebanyak satu kompi Brimob dipimpin Danyon A Talang Kelapa dipimpin AKBP Salipu.
Untuk diketahui sebelumnya,Aksi pemblokiran jalan di Kecamatan Rupit, Musi Rawas, terkait pemekaran Muratara berakhir ricuh, Senin (29/4/2013) malam. Petugas kepolisian membubarkan demonstran secara paksa sehingga terjadi bentrok bentrok.
Empat orang tewas kena tembak, sementara korban luka terus bertambah karena masih dilakukan pendataan.
Tiga warga meninggal Fadilah (40) luka tembak di rusuk, Son (35) luka tembak di rusuk, dan Suharto (20) mengalami luka tembak di kepala, dan Rinto (18) juga kena tembak.
Hingga Selasa (30/4/2013) pukul 00.30 WIB, korban luka berjumlah lima orang dan diperkirakan masih terus bertambah.
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Sumsel, pembubaran paksa atas aksi massa yang melakukan pemblokiran Jalinsum terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.