Hanya Hitungan Detik Heri Cs Melompat ke Laut
Tak lama kemudian, ia kembali mondar-mandir bersama beberapa rekannya di sekitar ruangan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Rona ketegangan di wajah Heri Sausilawane begitu kuat. Dengan langkah gontai, ia duduk di lantai. Tak lama kemudian ia berbaring dan terpejam. Hanya sekejap, rekan-rekannya memintanya pindah ke kursi. Lalu ia duduk dan mengisap dalam sebatang rokok putih.
Tak lama kemudian, ia kembali mondar-mandir bersama beberapa rekannya di sekitar ruangan.
"Nanti dulu, Mas. Saya masih letih sekali. Besok saja wawancaranya. Saya masih trauma," katanya sembari duduk melantai di ruangan Reskrim Polres Kutim.
Sempat terdiam beberapa saat, Heri akhirnya bersedia berbincang ringan dengan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network). Sambil mengisap rokoknya, ia mengatakan masih terbayang bagaimana ledakan besar di tongkang dan tugboat membuat mereka begitu dekat dengan kematian.
"Ledakannya sangat keras. Hanya beberapa detik kemudian kami langsung melompat ke laut," katanya.
Tak lama kemudian, ledakan susulan terjadi di tugboat mereka yang posisinya menempel dengan tongkang. Saat ledakan terjadi, Heri sedang berbaring.
Sehari-hari, tugboat Arya Chandra itu memang menarik tongkang Sahoya 03. Biasanya penarikan dilakukan untuk proses bongkar muat bahan bakar dari kapal tanker yang posisinya jauh dari pantai menuju jetty di pelsus marine KPC.
Heri menyatakan bersyukur masih bisa selamat dalam ledakan ini. Ia berharap, rekannya Jemy yang mengalami luka bakar serius bisa segera pulih. Ia juga mengkhawatirkan nasib Sutrisno, rekannya di tugboat, yang sama-sama melompat saat ledakan terjadi. Namun hingga saat ini jasad Sutrisno belum ditemukan.
Senin (29/4/2013) malam, empat awak tugboat diperiksa sebagai saksi di Mapolres Kutim. Adapun Jemy harus menjalani perawatan lanjutan di RS PKT Bontang.
"Kami tadi sudah menelepon keluarga. Sebenarnya kami sudah lelah. Juga trauma," kata Heri, yang sempat begitu terpukul di saat-saat awal dievakuasi.
Diberitakan, satu unit tongkang yang baru saja melakukan bongkar muat solar meledak di pelabuhan khusus Marine, PT Kaltim Prima Coal (KPC). Fatalnya, ledakan juga menyambar tugboat yang menempel di sampingnya, sehingga menyusul meledak beberapa detik kemudian.
Tongkang Sahoya 03 tersebut diketahui baru saja selesai membongkar sekitar 320 kilo liter muatan solar di jetty Pelsus Marine KPC. Setelah proses bongkar muat sekitar 18 jam, tongkang tersebut case off (keluar) untuk menunggu giliran pengisian muatan solar dari kapal tanker.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.