Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kopel Rapat Kerja Pemantauan Caleg Nakal

Kopel Indonesia dalam rangka pemantauan calon anggota legislatif (caleg) pada pemilu legislatif (Pileg) 2014 ini.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Kopel Rapat Kerja Pemantauan Caleg Nakal
Kopel logo 

Laporan Wartawan  Tribun Timur/ Ilham

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,-Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia menjadwalkan rapat kerja akbar di Malino, Gowa, 28 April-03 Mei 2013. Kopel Indonesia dalam rangka pemantauan calon anggota legislatif (caleg) pada pemilu legislatif (Pileg) 2014 ini.

Direktur Kopel Indonesia Syamsuddin Alimsyah, mengatakan, Kopel punya  pengalaman memantau kinerja anggota legislatif periode tahun 2009-2013. Kopel banyak menemukan caleg nakal.

"Untuk itu, Kopel kembali akan melakukan tracking caleg-caleg yang diajukan oleh Partai Politik untuk ikut bertarung dalam Pemilu legislatif 2014 ini, terutama di Sulsel," kata Syamsuddin kepada Tribun, Selasa (30/4).

Menurutnya, pemantauan dini caleg di pileg ini mengingat kualitas anggota DPRD hingga saat ini kurang memiliki kepekaan dan kinerja yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.

"Saat ini banyak anggota DPR yang terjerat berbagai kasus, baik korupsi, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, pelanggaran etika, dan berbagai aroma busuk yang menambah citra DPRD sebagai lembaga yang terhormat kian terpuruk," Syamsuddin menambahkan.

Berita Rekomendasi

Penyebab, lanjut Syamsuddin, dari keterpurukan ini diakibatkan mekanisme rekruitmen caleg oleh partai politik tidak selektif, memilih yang tidak berkualitas karena hanya semata-mata mengejar popularitas para kandidat untuk meraih suara terbanyak.

"Oleh karena itu, Kopel sebagai lembaga yang konsentrasi dalam pemantauan kinerja anggota DPRD sejak dini akan mengkampanyekan perilaku para politisi yang diajukan oleh 10 Partai Politik untuk bertarung di Pemilu Legislatif 2014,

diharapkan masyarakat dapat memberikan masukan dan melaporkan para politisi tersebut untuk mendapat penilaian publik," jelas Syamsuddin.

Tags:
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas