Mahasiswa Unsoed Dikejar Preman Usai Lempar Kembang Api
Suasana Kampus Unsoed Purwokerto mencekam, usai insiden pelemparan puluhan kembang api asap oleh sejumlah mahasiswa.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mencekam, usai insiden pelemparan puluhan kembang api asap oleh sejumlah mahasiswa, yang menuntut Uang Kuliah Tunggal (UKT), Kamis (2/5/2013) pagi.
Dikabarkan, dua mahasiswa yang menjadi target operasi polisi dan pengejaran preman kampus, sudah disembunyikan dan diselamatkan di sebuah tempat.
"Ini kami lagi sembunyi, yang dua orang TO sudah diselamatkan," kata Munira Dinayanti, Humas Aksi Save Soedirman, kepada Tribunnews.com, Kamis.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa menuntut pembatalan UKT di Unsoed berujung ricuh, pagi tadi. Kejadian ini merupakan buntut dari tidak puasnya mahasiswa atas kebijakan Unsoed, yang dinilai ingkar janji. Sebab, dalam pembahasan besaran UKT, rektorat memutuskan secara sepihak.
Padahal, sebelumnya rektorat berjanji melibatkan mahasiswa dalam pembahasan UKT. Saat itu, rektor sedang berjalan menuju kantor rektorat, usai menghadiri acara Hari Pendidikan Nasional bersama Pembantu Rektor I (PR I) dan sejumlah pejabat Unsoed.
Di halaman kantor rektorat, sejumlah mahasiswa berlari sambil membawa kembang api asap, lalu melempar ke arah rombongan rektor. Rektor dan PR I berlari menaiki tangga, dan dikejar oleh sejumlah mahasiswa yang membawa kembang api.
Bom asap berwarna merah, biru, dan kuning yang biasa digunakan oleh para superter sepakbola, sudah diikat menjadi satu, dan sempat membuat para pegawai di ruang kantor rektorat pusing, karena bau dan pekatnya asap berwarna-warni yang sangat menyengat.
Setelah kejadian tersebut, dikabarkan puluhan mahasiswa dikejar-kejar oleh polisi dan preman kampus Unsoed. Bahkan, polisi menuduh ditemukan sebuah selongsong bahan peledak dan peluru di Gedung Rektorat.
Dinayanti mengatakan, pihak mahasiswa berencana meminta bantuan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang dan Jakarta, untuk proses advokasi.
Sore ini, lanjut Dina, pihaknya juga akan bertemu seorang pengacara, untuk meminta bantuan dan pendampingan hukum atas kasus tersebut.
"Sore ini berencana bertemu pengacara, besok kami mau ke LBH Semarang," ungkapnya.
Suasana di Kampus Unsoed sore ini, lanjut Dina, juga terlihat sepi. Beberapa mahasiswa yang sebelumnya ikut aksi unjuk rasa, memilih bersembunyi, karena dikabarkan dikejar-kejar oleh preman kampus. (*)