Penyakit Ayan Kumat Buruh Tani Tewas di Sawah
Dwi Kusnanto (48), ditemukan tewas di areal persawahan di Dusun Mlangsen, desa Palihan, Temon, Kamis (2/5/2013).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Dwi Kusnanto (48), ditemukan tewas di areal persawahan di Dusun Mlangsen, desa Palihan, Temon, Kamis (2/5/2013). Diduga, penyakit ayan buruh tani warga dusun Tapen, Desa Hargomulyo, Kokap tersebut kambuh saat tengah memanen bibit padi.
Kali pertama peristiwa itu diketahui oleh pemilik lahan Mariana (55), warga Mlangsen sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, da hendak mengantarkan makanan untuk korban yang dipekerjakan untuk menyemai bibit.
Namun, alangkah terkejutnya Mariana saat melihat korban dalam keadaan tertelungkup dan tubuh sedikit miring di dalam petak sawah. Dia lalu memeriksa keadaan korban namun ternyata sudah tak bergerak. Posisi tangan menelungkup di dada dan mulutnya berbusa.
"Korban ditugasi ndaud (memetik bibit padi). Nah, pemilik sawah pas nganter makanan melihat dia posisinya tertelungkup. Lalu diberitahukan kepada warga dan dilaporkan ke polisi. Pak Dwi ini memang mengidap penyakit ayan," kata Kepala Dusun Tapen, Eko Arianto.
Eko mengatakan, korban sering dipekerjakan warga untuk menggarap sawah. Sebelum kejadian, korban diketahui bekerja seorang diri dan berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB dalam keadaan normal. Namun karena korban bekerja seorang diri dan suasana persawahan masih sepi dari aktivitas petani lainnya, korban tak mendapatkan pertolongan saat penyakitnya kambuh.
Dari keterangan pihak keluarga, penyakit ayan yang diderita korban memang sering kambuh. Jika sedang kambuh, korban mengalami kejang-kejang lalu pingsan.
"Kalau sedang kumat, biasanya sampai pingsan tapi ya bisa sembuh lagi. Sudah berkali-kali seperti itu. Ndilalah waktu lagi ndaud, penyakitnya kumat lagi, terjatuh telungkup dan nggak ada yang menolong," kata adik ipar korban, Basuki.
Sementara itu, petugas dari jajaran Kepolisian Resor Kulonprogo yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan dari tubuh korban. Jenazah korban pun langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.