Incenerator Rp 800 Juta Dinilai DPRD Nunukan Tak Wajar
Incenerator atau sarana untuk menghancurkan limbah medis di Puskesmas Nunukan, bermasalah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Incenerator atau sarana untuk menghancurkan limbah medis di Puskesmas Nunukan, bermasalah.
Wakil Ketua DPRD Nunukan Ruman Tumbo mengatakan, selama ini ia banyak mendapatkan pesan singkat dari masyarakat, yang menginformasikan kondisi incenerator tersebut.
Setelah dicek, benar saja, incenerator itu tidak berfungsi. Padahal alat tersebut sangat fatal untuk memusnahkan limbah medis di Puskesmas Nunukan.
"Jadi kami turun ke Puskesmas Nunukan, ternyata memang seperti laporan masyarakat,” ujarnya.
Akibat tidak berfungsinya incenerator dimaksud, pihak Puskesmas Nunukan terpaksa harus menimbun limbah medis.
"Itu ditanam saja. Seharusnya jarum, botol dihancurkan di incenerator. Kenyataannya itu dibungkus saja dengan terpal di sana. Sampai sekarang tidak berfungsi. Itu yang memberikan keterangan kepala puskesmas Pak Adi," ujar politisi Partai Demokrat Nunukan ini.
Ruman mensinyalir, ada yang tidak beres dengan incenerator tersebut. Harganya senilai Rp 800 juta diluar kewajaran jika dibandingkan dengan bentuk fisik dan kondisi peralatan yang didatangkan.
"Itu sudah lama tidak berfungsi. Kalau saya lihat alatnya tidak mungkin harganya sampai Rp 800 juta," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.