Napi Temukan Tengkorak Manusia Saat Menggali di Halaman Rutan
Penemuan tengkorak manusia berusia dewasa, Senin (13/5/2013), menghebohkan warga Kota Maumere, Kabupaten Sikka.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Pos Kupang, Okto Manehat
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE--Penemuan tengkorak manusia berusia dewasa, Senin (13/5/2013), menghebohkan warga Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Lokasi penemuan kerangka dan tengkorak manusia ini di tanah kosong berbatasan langsung dengan bagian belakang asrama Polres Sikka dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Maumere.
Lokasi ini juga tidak jauh dari kali mati di Kota Maumere. Kerangka manusia ini pertama ditemukan oleh seorang narapidana bernama Thomas Aquino (41), saat dia menggali pasir di lokasi tersebut.
Kepada Pos Kupang di lokasi itu, Thomas menjelaskan, ia menggali pasir di lokasi tersebut merupakan kali kedua. Kali pertama, tutur Thomas, ia menggali pasir sekitar dua minggu lalu. Penggalian pasir di lokasi yang sama hari ini, Senin (13/5/2013), merupakan kali kedua.
Thomas mengaku menggali pasir sendirian mulai pukul 10.00 Wita. Menggali pasir di kali mati itu untuk keperluan membangun rumah seorang pegawai Rutan Maumere. Pasir yang dikumpulkan, kata Thomas, 25 karung ukuran 20 kilogram.
Thomas mengungkapkan, ia menemukan kerangka manusia saat menggali pasir sekitar pukul 16.00 Wita. "Saat menggali sekitar jam 4 sore, tiba-tiba skop yang saya pakai untuk menggali pasir meraup benda seperti tulang manusia. Saya lihat baik-baik, ternyata tulang paha manusia dan tulang kaki. Saya takut, saya panggil teman saya Nando. Rumahnya di sebelah kali. Saya panggil lagi teman Napi, Toa. Lalu Toa korek tanah pasir itu, kami lihat tengkorak kepalanya sudah pecah," tutur Thomas.
Ia mengatakan, saat menggali pertama kali tidak menemukan tengkorak, padahal tengkorak yang ditemukan tidak dalam. Salah seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi itu, Beni Litik, mengatakan, mereka sudah tinggal di lokasi tersebut sejak kecil atau sudah puluhan tahun.
Namun selama ini tidak pernah melihat ada orang yang kubur di lokasi itu. Beni menuturkan, tempat itu setiap harinya menjadi tempat bermain anak-anaknya. "Dulu ada sejumlah rumah di lokasi itu. Tetapi sudah dibongkar. Selama ini kami tidak pernah lihat ada orang mati kubur di tempat itu," ujarnya.
Beni mengatakan, selama mereka tinggal di sekitar lokasi itu tidak pernah mencium bau bangkai atau hal-hal yang mencurigakan. "Kondisi tanah di lokasi itu dari dulu seperti itu," katanya.
Salah seorang ibu yang berdomisili di kompleks Rutan Maumere mengatakan, lokasi di sekitar ini dulunya ada sejumlah bangunan rumah milik pegawai rutan. Rumah-rumah itu berdinding bambu. Tetapi, ketika gempa tahun 1992, rumah-rumah itu rusak. Setelah itu dibangunlah rumah dinas Rutan Maumere di depan Hotel Benggoan untuk pegawai Rutan Maumere.
Ia mengatakan, selama mereka tinggal di rumah sebelum gempa tahun 1992, tidak ada orang yang dikuburkan di lokasi itu. "Kami kaget temuan tengkokak manusia ini," kata ibu itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.