Harapan Para Tokoh CAPDI dari Deklarasi Makassar
Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) HM Jusuf Kalla menyebut CAPDI sebagai wadah persaudaraan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) HM Jusuf Kalla menyebut CAPDI sebagai wadah persaudaraan internasional.
"CAPDI adalah instrument solidaritas dengan berbagai keanggotaan di dalamnya. CAPDI terdiri dari masyarakat sipil (civil society) dan organisasi politik," kata mantan Wakil Presiden RI ini saat memberi sambutan berbahasa Inggris dalam pembukaan konferensi CAPDI di Hotel Sahid Jaya, Jl Dr Sam Ratulangi, Makassar, Senin (21/5/2013).
Menurut JK, demokrasi merupakan hal penting dalam menopang perdamaian. Namun demokrasi sebagai bagian dari misi CAPDI, dapat berkembang dengan baik jika itu sebagai sistem bukan tujuan.
"Maka perdamaian bisa berkembang lebih baik pula di Asia Pasifik dengan semakin diakuinya CAPDI. CAPDI sebagai lembaga yang mempromosikan perdamaian di kawasan ini," ujar JK menambahkan.
Presiden CAPDI Jose de Venecia, mengatakan, konferensi CAPDI akan memberi penguatan eksistensi CAPDI dalam perdamaian dan mengawal masalah lingkungan hidup.
Perdana Menteri Kerajaan Kamboja Samdech Techi Hun Sen, menyampaikan hal senada. "Saya sangat yakin dari konferensi CAPDI di Makassar ini dengan melahirkan deklarasi Makassar. Deklarasi Makassar akan memperkuat peranan CAPDI pada masalah perdamaian krusial," katanya.
Presiden Filipina Fidel Ramos, sedikit berbeda dari sambutan dari JK, Hun dan Jose. Meski maksud Fidel tak lain sevisi dengan JK.
"Saya ini tidak bisa dipisahkan dengan Pak JK. Untuk konferensi ini, climate change (perubahan iklim) perlu, karena polusi semakin tinggi. Dengan masalah lingkungan hidup, kita bisa bekerjasama, dan bersama untuk membangun perdamaian," kata Fidel.
Mantan Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar sekaligus Wakil Presiden CAPDI, mengatakan, kesejahteraan dan demokrasi penting diperankan CAPDI setelah konferensi Makassar ini.
"Kita butuh kesejahteraan dan demokrasi. Dalam hal demokrasi, tentu tingkat partisipasi penting. Maka dari itu, kita duduk bersama dalam CAPDI ini," katanya.
Wakil Presiden CAPDI James Mancham menyatakan optimis peranan CAPDI kelak dapat lebih diakui lagi. "Saya yakin atas itu. Konferensi Makassar ini adalah langkah yang baik lagi untuk peranan CAPDI ke depan," katanya saat sambutan.
Sambutan para tokoh CAPDI berlangsung kurang lebih sejam. Hadir dalam pembukaan konferensi CAPDI ini, diantaranya mantan Presiden Filphina Fidel Ramos Presiden CAPDI Jose de Venecia, Ketua CAPDI HM Jusuf Kalla, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An, Mantan Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar sekaligus Wakil Presiden CAPDI.
Hadir pula, Menkokesra Agung Laksono, Pendiri Bosowa HM Aksa Mahmud yang juga anggota DPD RI, Ketua DPRD Sulsel Moh Roem, mantan Menkumham Hamid Awaluddin, Ketua Penyelenggara Konferensi CAPDI Erwin Aksa, Dosen HI Unhas, anggota DPRD Sulsel, dan ratusan tamu undangan serta delagasi CAPDI lainnya.
Usai sambutan pembukaan, tokoh CAPDI foto bersama. Selanjutnya, mereka menuju kediaman JK, di Jl Haji Bau, Makassar untuk acara jamuan makan siang.