Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Udang Belacan Makin Langka di Toboali

Dulu kalau musim udang seperti ini sehari bisa dapat 15 karung udang. Sekarang ini dapat 5 kilo saja sehari sudah bagus

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Udang Belacan Makin Langka di Toboali
Udang Belacan 

Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan

TRIBUNNEWS.COM BANGKA - Tangan Fifi warga Jalan Payak Ubi Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Kepulauan Bangka-Belitung (Babel) berhati-hati membalikkan tumpukan udang belacan di depan rumahnya.

Terik matahari yang bersinar terik, Sabtu (18/5/2013) bukan halangan baginya beraktifitas menjemur udang yang menjadi bahan baku pembuatan terasi khas Toboali.

Malah, teriknya matahari menjadi berkah tersendiri baginya karena tidak perlu berlama-lama menjemur udang untuk selanjutnya dilolah menjadi terasi.

"Udang ini kalau cuaca sedang panas begini hanya butuh dijemur dua hari. Tapi mendung bisa tiga hari," ungkap satu-satunya pengrajin terasi Toboali yang masih setia menggeluti profesi membuat terasi Toboali ini dengan ramah.

Aktifitas menjemur udang Belacan ini tidak sepanjang bulan dapat ia lakukan.

Berita Rekomendasi

Pasalnya udang Belacan adalah produk musiman di pesisir pantai Toboali.

Udang hanya melimpah pada bulan-bulan tertentu yaitu bulan Mei hingga Agustus.

"Cuma sekarang jauh bedanya pak dibanding dulu saat belum ada TI apung. Dulu  kalau musim udang seperti ini sehari bisa dapat 15 karung udang. Sekarang ini dapat 5 kilo saja sehari sudah bagus, itupun nyarinya dari subuh sampai sore. Kalau dulu itu saking melimpahnya kita yang kewalahan menyungkur udang pas musim seperti ini," ujar Fifi kepada Bangkapos.com (Tribunnews.com Network)

Sembari terus membolak-balikkan udang yang dijemurnya, Fifi mengatakan udang Blacan mereka rasakan semakin berkurang sekitar 5 tahun belakangan.

Akibatnya saat ini hanya terhitung dengan jari warga Toboali yang masih setia menekuni profesi membuat terasi Toboali.

"Dulu saat udang masih berlimpah kita setidaknya bisa buat terasi 300 sampai 400 kilo sebulan. Sekarang saat musim udang paling banyak hanya 40 kilo. Soal harga sebenarnya lumayan, tapi bahan bakunya ini yang susah," jelas Fifi.

Menurutnya, aktifitas TI Apung di pesisir pantai Toboali bukan hanya menyebebkan udang Blacan semakin langka, lobang-lobang bekas TI apung juga menjadi masalah tersendiri bagi pencari udang karena kerap terpelosok saat menyungkur (menangkap--red) udang.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas