Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerangka Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Ogan Komering Ulu

tidak satu pun kerangka dikubur menggunakan pembungkus

zoom-in Kerangka Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Ogan Komering Ulu
KOMPAS/BRO
Kerangka manusia purba 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Retno Wirawijaya

TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Dari 66 kerangka berusia 3000 tahun yang ditemukan oleh Tim Peneliti dari Arkeologi Nasional (Arkenas) di Gua Harimau Desa Padang Bindu, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), tidak satu pun kerangka dikubur menggunakan pembungkus.

"Tidak ada satu pun kerangka yang kita temukan dibungkus. Kemarin kita menemukan satu kerangka lagi. Kondisi sama tidak tidak ada tanda-tanda kerangka dibungkus kain atau sebagainya saat dikubur," kata, Ketua Tim peneliti peradaban di lingkungan Tiga OKU, Adhi Agus, Minggu (26/5/2013).

Dengan penemuan ini, kata Agus diperkirakan saat hidup manusia-manusia purba ini, belum mengenal agama dan kepercayaan.

"Untuk kondisi kerangka juga tidak beraturan. Ada yang menghadap ke timur dan ada juga yang menghadap ke barat. Namun saat dikubur mereka ini meninggalkan bekal kubur berupa tembikar. Ini yang masih kita teliti lebih jauh," katanya.

Disamping itu ia menjelaskan, pada penggalian kali ini, tim Arkenas fokus pada galian vertikal yang diprediksi ada temuan kerangka manusia yang hidup 16 ribu tahun silam.

"Kami sekarang lakukan satu penggalian vertikal lagi. Ukurannya 3X4 meter. Totalnya ada 6 kotak," katanya.

BERITA TERKAIT

Ia menambahkan, galian ini merupakan pindahan lokasi dari gallian sebelumnya. Galian sengaja dipindahkan, sebab galian sebelumnya terkendala bebatuan gunung. "Kita sudah menggali lebih dari 4 meter dalamnya, namun tidak menemukan apa-apa. Karena itu kita pindak lokasi," katanya.

Pada galian di kotak E11, lanjutnya tim Arkenas menemukan kerang, opsidian dan tembikar. "Ini membuktikan ada kehidupan. Sebab, dilihat dari jenis, kerang itu hanya di sungai. Dan semuanya ujungnya dipotong. Artinya, ada yang membawa keatas gua ini," imbuhnya.

Sementara, koordinator dan ahli batu Arkenas untuk Gua Harimau, Rully mengatakan batu yang ditemukan pada kotak E11 meliputi Silika yakni batu jenis kaca. Kemudian, batu Rijang, serta ada beberapa jenis batu obsidian.

"Batu Silika jenis kaca ini diperkirakan untuk alat mengiris. Karena terlihat punya ujung yang tipis digunakan untuk memotong. Serta batu-batu lainnya diperkirakan untuk memotong," ujar Rully.

Dari temuan yang ada, lanjutnya diperkirakan orang yang menggunakan alat tersebut hidup 3000 tahun yang lalu, dengan ras Mongoloid. "Sedangkan kerang seperti hasil makan orang jaman dulu," tambahnya.

Selain lakukan penggalian, tim Arkenas juga bakal menggelar  pemetaan di Gua Akar, Gua Putri, dan Gua Pandan. Tim Arkenas akan lakukan survei dan speleogi tentang gua dan lingkungan. "Sampai saat ini kita belum menemukan hal baru. Mudah-mudahan di kesempatan kali ini kita menemukan hal yang mengejutkan di Gua Harimau ini," harapnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas