Dianggap Tak Netral Wakapolres OKI Dimintai Keterangan
Diduga bersikap tidak netral sebagai anggota polisi dan mengajak untuk memilih salah satu pasangan kandidat,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Diduga bersikap tidak netral sebagai anggota polisi dan mengajak untuk memilih salah satu pasangan kandidat, salah seorang perwira berpangkat Kompol yang diketahui sebagai Wakapolres OKI dimintai keterangan di Mapolda Sumsel, Kamis (6/6/2013).
Wakapolres OKI dengan inisial Kompol ST yang masih berdinas aktif sebagai polisi, dilaporkan masyarakat melalui Panitia Pengawas Pemilu karena mengajak untuk memilih salah satu kandidat dalam pilgub Sumsel. Dengan laporan masyarakat tersebut, Panwaslu meminta bantuan agar perwira menengah ini dimintai keterangan.
Ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Kompol ST sama sekali enggan mengangkat. Setelah coba dihubungi beberapa kali, akhirnya telepon selular tersebut tidak aktif lagi.
Ketika dikonfirmasi, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution membenarkan hal tersebut bahwa perwira menengah yang diduga mengajak untuk memilih salah satu kandidat sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
"Masih kita dalami apakah benar dia mengajak untuk memilih salah satu kandidat. Memang sudah diamankan di Polda, nanti akan dilakukan penyelidikan," ujar Saud.
Kompol ST dipanggil untuk dimintai keterangan atas laporan dari Panwaslu yang menyatakan bahwa saat akan pencoblosan, Kompol ST mengajak untuk memilih salah satu pasangan calon gubernur. Nantinya, Polda Sumsel juga akan bekerjasama dengan Panwaslu untuk melakukan pengecekan mengenai adanya indikasi bahwa Kompol ST mengajak masyarakat untuk memilih salah satu pasangan kandidat calon gubernur.
Pasangan nomor urut 2, Iskandar-Hafisz ketika dikonfirmasi terkait adanya oknum anggota Polisi berpangkat Kompol yang diamankan Polda Sumsel karena mengajak untuk memilih nomor urut 2 menyangkal hal tersebut.
Menurut Iskandar, mereka belum mengetahui berita tersebut dan untuk lebih jelasnya ia meminta agar langsung meminta konfirmasi ke Polda Sumsel.
"Meski mantan Kapolda, saya tidak pernah mengarahkan anggota atau keluarga anggota untuk memilih salah satu kandidat terutama saya dan pak Hafisz Tohir. Karena saat ini sebenarnya tidak ada pengaruh lagi bila mengajak untuk memilih," katanya.
Lanjut Iskandar yang didampingi Hafisz Tohir, seorang Wakapolres yang berpangkat pamen tidak sebodoh itu untuk melakukan penyuluhan dengan waktu yang sangat singkat. Tetapi menurutnya, bila memang terbukti bersalah harus ditindak tegas, tetapi sebaiknya harus dicek lagi kebenaran itu tersebut agar tidak salah.
"Bisa jadi ada orang yang ingin menjatuhkan kami dengan isu tersebut," pungkas Iskandar.(ard)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.