Survei JSI: Pemilih Mengambang Capai 50 Persen
Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan pemilih mengambang (swing vooter) di Pemilihan Wali Kota
Editor: Dewi Agustina
"Rata-rata baik calon yang sudah lama maupun figur yang baru muncul cenderung relatif sama dan tidak ada perbedaannya," katanya.
Terkaitswing vooter, Irfan menjelaskan, angkanya sangat fantastik berdasarkan peta kekuatan strong suporter atau pemilih fanatik yang dimiliki 10 pasangan calon.
Tingginya angka tersebut, menurut alumni Fakultas Seni UNM menjadi warning atau peringatan terhadap kandidat-kandidat yang sudah lama bersosialisasi.
Sehingga bisa jadi jika ada kandidat atau figur baru yang kuat mampu menjawab ekspektasi publik terutama tiga hal itu. Maka mereka bisa saja meraih atau mendapatkan suara yang lebih besar ketimbang kandidat yang jauh hari sudah bersosialisasi.
"Dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri," terangnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Celebes Research Center Herman Heizer menyebutkan swing vooter di Pilwali Makassar jika parameternya strong vooter mencapai angka 70 persen.
"Namun jika secara umum, dalam artian pemilih lemah swing vooter hanya 15 persen," kata Herman.
Hal itu disebabkan karena ketokohan figur saat ini masih dianggap lemah. Selain itu, program yang dibuat mampu merubah paradigma masyarakat untuk menentukan pilihan.
"Kualitas figur, ketokohan kandidat, kerja tim dan program yang ditawarkan yang belum mampu membuat mereka menentukan pilihan. Dan hal itulah yang membuat masih tingginya angka swing vooter," kata Herman. (Rud)