Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei JSI: Pemilih Mengambang Capai 50 Persen

Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan pemilih mengambang (swing vooter) di Pemilihan Wali Kota

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Survei JSI: Pemilih Mengambang Capai 50 Persen
NET
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan pemilih mengambang (swing vooter) di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar masih sangat tinggi. Angkanya bahkan mencapai di angka 50 persen lebih.

Manajer Strategi JSI Irfan Jaya mengatakan, meski sudah ada 10 kandidat pasangan bakal calon yang telah mendaftar di KPU Makassar, angka swing vooter masih sangat relatif tidak memiliki pergeseran atau perubahan yang begitu signifikan alias tetap stagnant.

"Hal tersebut berdasarkan hasil survei simulasi pasangan calon mulai Maret, Mei hingga Juni," kata Irfan saat dikonfirmasi melalui via teleponnya, Jumat (7/6/2013).

Menurut Irfan, mestinya semakin banyak kandidat yang maju jumlah swing vooternya juga harusnya menurun atau rendah. Namun sejauh ini dengan kehadiran calon yang baru muncul maupun kandidat yang sudah lama mempersiapkan diri, tidak ada pergeseran swing vooter secara signifikan.

"Malah jumlahnya relatif cukup besar," katanya.

Dia menjelaskan ada beberapa faktor serta alasan penyebab tingginya pemilih mengambang di Makassar. Karena seluruh kandidat yang maju saat ini, khususnya ditinjau dari persfektif pemilih di Makassar. Kurang lebih separuh warga Makassar berasumsi bahwa belum ada satupun kandidat yang masuk di akal mereka.

Berita Rekomendasi

Bahkan Irfan mengaku, calon masih relatif lemah atau mungkin juga indikatornya karena kandidat saat ini tak satupun diantara mereka yang mampu menjawab ekspektasi atau apa yang menjadi keinginan mereka.

"Sehingga tingginya angka swing vooter karena tidak adanya korelasi kuat dari antara harapan publik dengan program-program yang disosialisasikan para kandidat di lapangan," tambahnya.

Selain hal tersebut, indikator lainnya, menurut Irfan yang menjadi kendala paling mendasar yakni persoalan macet, banjir dan kemiskinan.

"Faktor inilah yang menjadi persoalan utamanya. Karena sejauh ini belum ada satupun pasangan kandidat yang betul-betul mengakomodir atau mensosialisasikan tiga persoalan itu," kata Irfan.

Rata-rata calon wali kota dan calon wali kota Makassar sebagian besar tidak pernah menyuarakan hal tersebut. Bahkan kata Irfan, walaupun ada yang mensosialisasikan, tapi belum ada yang bisa memberikan solusi atau jawaban yang tetap bagaimana cara bisa menyelesaikan permasalahan itu.


"Makanya wajar saja jika swing vooter saat ini mencapai angka diatas 50 persen," ujarnya.

Irfan menambahkan, meski adanya kandidat baru yang muncul, mereka juga cenderung normatif dalam melakukan sosialisasi. Sehingga belum ada perubahan apapun terkait persoalan pemilih mengambang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas