Densus 88 Periksa Pemilik Ribuan Detonator
Densus 88 akan berkunjung ke Mapolres Paerepare, guna mendalami kasuskepemilikan ribuan detonator di Jl Kebun Sayur Parepare.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM SIDRAP -- Detasemen khusus anti teror (Densus 88), kabarnya akan berkunjung ke Mapolres Paerepare, guna mendalami kasus penggerebakan kepemilikan ribuan detonator di Jl Kebun Sayur Parepare.
Kabar kedatangan pasukan elit Polri tersebut, diungkapkan oleh Kapolres Parepare, AKBP Himawan, saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Senin (10/6/2013).
" Ini mas yang kami kembangkan. Kami tidak percaya jika ribuan detonator tersebut untuk nelayan. Kami juga masih menunggu kedatangan tim dari Densus 88," Jelas Himawan.
Himawan yang baru beberapa hari bertugas di Kota Bandar Madani tersebut, menggantikan AKBP Suprayitno, juga mengatakan dua keluarga Ruslan, yang sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka, masih berstatus saksi.
"Dua orang yang ikut dalam mobil bersama tersangka, yaitu LB dan AM, masih berstatus saksi. Kami masih mendalami kasus ini mas, termasuk keterlibatan mereka berdua," jelasnya.
Hanya saja Himawan enggan memberikan komentar lebih jauh saat ditanyai dengan keterkaitan Ruslan dengan sel teroris di sejumlah kota lainnya, khususnya di Poso.
Sebelumnya, Satuan gabungan dari reskrim, intelkam Polres Parepare, berhasil mengamankan ribuan detonator, yang diduga dipasok dari negara tetangga Malasysia, sekitar pukul 19.00 wita, Jumat (7/6).
Informasi yang dihimpun dari lapangan mengungkapkan, penggerebekan tersebut dilakukan di Jl Kebun Sayur Parepare, atau hanya berjarak sekitar 50 meter dari Depot Pertamina, Parepare.
Awalnya tersangka turun dari Kapal Motor (KM) Thalia di pelabuhan Nusantara Kota Parepare. Petugas kemudian menguntit pelaku hingga ke rumah salah seorang pengusaha, AS, warga Kecamatan Soreang, Kota parepare.
Bahkan tersangka sempat berusaha mengelabui petugas saat setelah mengambil detonator dengan berkeliling pakai mobil bernomor polisi DD 888 XM hingga malam hari. Namun akhirnya John disergap saat hendak masuk ke rumah temannya, AS, yang merupakan pengusaha di Parepare.
Empat ribu detonator, tersebut dibungkus dalam beberapa empat puluh dos berukuran kecil. Kepada aparat kepolisian, tersangka mengakui jika barang tersebut didapatkannya dari Malaysia, yang masuk melalui Nunukan dan Pelabuhan Parepare.
2010 lalu, kepolisian setempat juga mengamankan 6980 detonator dari tangan tersangka bernama Nawawi, yang turun di Pelabuhan Parepare. Detonator tersebut dibungkus dalam beberapa kardus sirup. (ali)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.