Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perguruan Tinggi di Makassar Siaga I Demo Tolak BBM

Bersiaplah menghadapi lagi kenyataan pahir di jalan raya. Macet dan macet lagi. Hari ini, Makassar diprediksi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perguruan Tinggi di Makassar Siaga I Demo Tolak BBM
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah mahasiswa melempar batu saat terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa di depan sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jalan Botolempangan, Makassar, Senin (3/6/2013). Bentrokan tersebut terkait penolakan mahasiswa terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bersiaplah menghadapi lagi kenyataan pahir di jalan raya. Macet dan macet lagi. Hari ini, Makassar diprediksi akan macet lagi.

Aksi mahasiswa menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipastikan berlanjut, Rabu (12/6/2013) ini.
Menghadapi demo mahasiswa hari ketiga ini, kampus perguruan tinggi (PT) di Makassar siaga I.

Pembantu Rektor III Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Dr Ahmad Gani, sudah mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi aksi demo tak terpuji mahasiswa seperti yang terjadi di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Jl Sultan Alauddin, Makassar, kemarin.

"Kita antisipasi agar kejadian seperti di depan Kampus Unismuh tidak terulang. Itu sangat tidak baik, mahasiswa bentrok dengan masyarakat yang merasa terganggu akibat aksi mahasiswa yang mengaku mengatasnamakan kepentingan masyarakat," jelas Prof Ahmad.

Ketua HMI Cabang Gowa Raya, Umar, mengatakan pihaknya masih akan menggelar demonstrasi di depan kampus Unismuh, hari ini. "Kami akan tetap turun dengan massa yang lebih banyak," tegas Umar, kemarin.

Dia juga memastikan pola aksi tetap seperti kemarin, menyandera kendaraan truk untuk dipalang di tengah jalan. "Kami akan melakukan ini terus menerus sampai pemerintah membatalkan harga kenaikan BBM," kata Umar.

Ia berjanji akan menggalang dukungan dari organisasi-organisasi lain untuk turun bersama. Kesal karena jalan diblokir pengunjuk rasa, ratusan warga dan pengguna jalan terlibat bentrok dengan mahasiswa di depan Kampus Universitas Negeri Muhammadiyah (Unismuh), Jalan Sultan Alauddin, petang tadi.

Berita Rekomendasi

Ratusan warga Jalan Sultan Alauddin berusaha membubarkan ratusan mahasiswa Unismuh yang berunjuk rasa, dengan memblokir jalan sejak pukul 12.00 Wita, Selasa (11/6/2013).

Aksi mahasiswa di Jl Sultan Alauddin, kemarin, dimulai sekitar pukul 11.00 wita, siang. Sekitar pukul 12.0 wita, sejumlah truk sudah melintang di tengah jalan. Kemacetan mulai terjadi di sepanjang Jl Sultan Alauddin.

Belasan sopir yang rela menunggu mulai kehabisan kesabatan sekitar pukul 17.00 wita. Saat itu, sejumlah pengguna jalan memaksa melintas.  Puluhan supir yang truknya disandera pun bangkit melawan. Mereka melempar batu ke arah ratusan mahasiswa.

Bentrokan berlangsung hingga malam. Kemacetan pun semakin parah. Kawasan Jl Mallengkeri Raya, Jl Daeng Tata Raya, Jl Andi Tonro, Jl Abd Kadir, dan beberapa jalan sekitar menjadi imbar kemacetan.

Setelah bentrok dengan warga, sekitar pukul 19.00 wita, malam, giliran aparat kepolisian yang dihadapi ratusan mahasiswa. Kampus Unismuh dikepung aparat kepolisian sekitar dua jam.

Kedua kelompok ini saling serang dengan menggunakan batu dan balok kayu. Bahkan, beberapa kali terlihat dari kedua kubu melepaskan anak panah dan terdengar suara senjata api rakitan.

Petugas kepolisian yang berusaha melerai, tak berdaya menghalau serangan dari kedua pihak, dikarenakan jumlah pelaku bentrokan lebih besar.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja dan Kabag Ops AKBP M Ridwan yang terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengerahkan ratusan personel untuk membubarkan kedua kelompok yang bertikai.

Kabag Ops Polrestabes AKBP Ridwan menyatakan, pihaknya menurunkan sebanyak 400 personel dari Brigade Mobile (Brimob) dan Sabhara Polda Sulselbar untuk menghalau bentrokan.

Polisi beberapa kali melepaskan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan untuk menghalau bentrokan.
Aparat kepolisian juga terpaksa memutus aliran listrik di sekitar Kampus Unismuh untuk membubarkan mahasiswa yang jumlahnya semakin bertambah.

Hingga pukul 22.00 wita, ratusan petugas dari Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar masih melakukan pengepungan di Kampus Unismuh, meski dalam guyuran hujan deras.

Ratusan aparat kepolisian yang dilengkapi dengan tamen dan juga kendaraan anti huru hara. Tak terhitung letusan gas air mata yang terus menerus diarahkan aparat ke dalam kampus di tengah hujan. Mahasiswa yang terdesak mundur hingga ke dalam kampus juga masih tetap melempar ke arah polisi.(cr6)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas