Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

100 JCH Gowa Terancam Batal Berangkat

Sekitar 100 Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Gowa terancam batal berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in 100 JCH Gowa Terancam Batal Berangkat
Pemberangkatan Kloter hagi dengan pesawat 

Laporan wartawan Tribun Timur Uming

TRIBUNNEWS.COM SUNGGUMINASA,- Sekitar 100 Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Gowa terancam batal berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.

Hal ini dikarenakan adanya rencana pengurangan jumlah kuota JCH yang dilakukan  pemerintah pusat untuk indonesia hingga 20 persen.

"Yang saya dengan begitu bu, hanya saya baru tunggu konfirmasi resmi dari kepala seksi haji karena sudah dilakukan pertemuan,"ujar Kabag Humas Kemenag Gowa, Idris ketika dikonfirmasi Tribun, Senin (17/6/2013).

Kabupaten Gowa sendiri mendapat kuota 570 JCH. Dan jika terjadi pengurangan, pemerintah terpaksa harus membatalkan sekitar 100 calon jamaah. Namun Idris menambahkan belum ada jumlah pasti. "Tapi kalau upaya pak Kemeneg melobi gagal, maka pasti ada pengurangan sekitar itu. Mudah-mudahan ada kebijakan lain sehingga jumlahnya bisa kurang dari 100,"katanya.

Kabupaten Gowa menggelar kegiatan manasik haji di Masjid Syekh Yusuf Sungguminasa, Jl. Masjid Raya. Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Gowa, Ichsan Yasil Limpo ini berlangsung selama dua hari, Senin (17/6/2013)- Selasa (18/6/2013).

BERITA TERKAIT

Dalam pembukaan manasik haji ini sebanyak 570 JCH Gowa dinyatakan siap menjalani proses pembinaan dan pelatihan manasik dibawah bimbingan Pemkab Gowa melalui Kemenag RI Gowa dengan menampilkan lima tenaga pemateri haji masing-masing Kakanwil Kemenag RI Sulsel, HM Gazali Suyuti , Kepala Kemeneg RI Gowa, H Ahmad Muhajir, Kadis Kesehatan Gowa, dr H Hasanuddin, Ketua MUI Gowa, KH Abubakar Paka, dan KTU Kemenag RI Gowa, H.Jamaris A Khalik.

Sementara itu, Bupati Gowa, H Ichsan YL disela membuka kegiatan bimbingan manasik tersebut mengatakan penguasaan manasik haji harus didukung dengan kesehatan yang prima. ''Kesehatan fisik saja jika tidak menguasai manasik haji maka kesehatan itu jadinya kurang bermanfaat. Begitu juga sebaliknya bila hanya menguasai manasik saja sementara kesehatan fisik tidak mendukung maka pelaksanaan ibadah haji tidak optimal. dan ingat jangan pergi haji hanya karena ini menyandang gelar Pak haji atau Bu haji tapi yang harus diraih adalah haji mabrur yang dilandasi ikhlas karena Allah,'' jelas bupati.(Won)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas