Demo BBM, 6 Warga Ternate Tertembak Peluru Karet
lima pengunjuk rasa menolak kenaikan BBM dan wartawan yang meliput di Ternate terkena tembakan peluru karet
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA, - Sebanyak lima pengunjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan wartawan yang meliput di Ternate terkena tembakan peluru karet dari aparat kepolisian setempat, Senin (17/6/2013). Keenam orang tersebut saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
"Dari pelaku demonstran ada enam yang juga mengalami luka-luka. Kebetulan satu di antaranya adalah wartawan dari Mata Publik. Keenam orang tersebut terkena luka tembak, tapi dengan peluru karet, tidak ada peluru tajam," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Senin.)17/6/2013)
Agus mengatakan, tak ada organ tubuh vital yang terkena tembakan. Kelima orang itu menderita luka tembak di bagian kaki dan tangan. Sementara itu, seorang wartawan menderita luka tembak di bagian pinggul kiri.
Agus menjelaskan, tembakan peluru karet dilepaskan setelah berbagai upaya tak meredakan aksi massa yang bertindak anarkis. Awalnya unjuk rasa yang diikuti 1.500-2.000 mahasiswa dan warga itu berlangsung tertib pada pukul 7.30 WIT.
"Perjalanan dilakukan dengan cara long march melewati rute yang menganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pihak Polri berupaya melakukan langkah pencegahan agar kegiatan tersebut tidak berlarut-larut," terang Agus.
Kemudian sekitar pukul 12.05 WIT, massa mulai bertindak anarkis. Mereka bahkan dikatakan berupaya melukai petugas kepolisian. Aparat pun membalas dengan tembakan peluru karet. "Ini sudah dilakukan sesuai tahapan yang diatur, dan ditentukan. Kasus ini diserahkan kepada Kapolda untuk langkah lebih lanjut dalam rangka memberi rasa aman bagi masyarakat," terangnya.