Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerusakan Teknis, AirAsia Turunkan Penumpang di Pekanbaru

Maskapai Indonesia AirAsia bernomor penerbangan QZ 7582 dengan rute penerbangan Pekanbaru-Bandung ditunda akibat terjadi kerusakan teknis

Editor: Sanusi
zoom-in Kerusakan Teknis, AirAsia Turunkan Penumpang di Pekanbaru
net

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, David Tobing

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Maskapai Indonesia AirAsia bernomor penerbangan QZ 7582 dengan rute penerbangan Pekanbaru-Bandung ditunda akibat terjadi kerusakan teknis pada pesawat. Sebanyak 180 penumpang harus terlantar di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru selama lebih dari 12 jam.

Pesawat AirAsia yang semula dijadwalkan berangkat pukul 8.30 terpaksa ditunda akibat terjadi kerusakan pada pesawat tersebut, Minggu (22/6).

Para penumpang terlihat begitu marah, terlihat mereka mengerubungi salah seorang petugas AirAsia. Mereka menuntut kepastian akan keberangkatan mereka. Para penumpang mengaku kesal akibat manajemen AirAsia mereka anggap tidak kompeten dan kurang profesional.

Dardiri, salah seorang penumpang, mengatakan ia dan ratusan penumpang lainnya telah menunggu selama lebih dari 12 jam. Namun hingga pukul 17.00 Wib, penumpang belum mendapat kepastian akan jadwal keberangkatan mereka.

"Manajemen AirAsia tidak profesional dan tidak bertanggungjawab, kami telah menunggu selama 12 jam, namum itikad baik dari mereka untuk memberikan kepastian dan solusi tidak ada sampai saat ini," Ujar Dardiri.

Dardiri menceritakan, awalnya penumpang telah naik dan duduk di dalam pesawat. Sebelum berangkat, pramugari memberikan instruksi tentang standar keselamatan dalam penerbangan. Belum lama pramugari memberikan instruksi, pesawat yang mereka tumpangi tiba-tiba mati.

BERITA REKOMENDASI

Penumpang kemudian diminta turun dan kembali ke ruang tunggu, karena pesawat tersebut mengalami kerusakan. Pihak maskapai kemudian meminta penumpang untuk menunggu, kerena pesawat rusak dan terpaksa harus ditunda selama dua jam.

Setelah menunggu selama dua jam, penumpang belum juga mendapat kepastian. Penumpang bahkan diminta untuk kembali menunggu selama satu jam. Setelah menunggu selama satu jam, kembali penumpang belum juga mendapat kepastian.

Para penumpang resah akibat tidak adanya kepastian maupun itikad baik dari manejemen terhadap penundaan tersebut. Mereka menuntut agar manejemen bertanggungjawab dan menemui mereka. Manajemen, melalui petugas Ground Operation Air Asia, Arnel Van Azhar menemui penumpang sekitar pukul 14.00 Wib.

"Selama enam jam penumpang menunggu kami tidak ditemui, bahkan minum pun tidak diberikan. Kami disuruh masuk keruangan Serindit Lounge (tempat makan yang berada di dalam ruang tunggu), ternyata makanan disana sudah tidak ada lagi. Penumpang juga ada yang anak-anak, kasian mereka kelaparan dan kehausan, namun pihak manejemen maskapai AirAsia tidak mau peduli terhadap masalah ini," jelasnya.

Ditambahkannya, sekitar jam 14.00 Wib, petugas AirAsia kemudian meminta penumpang untuk keluar melalui pintu dua, ternyata mereka akan diinapkan di salah satu hotel di Pekanbaru. Sesampai di hotel, ternyata hotel tersebut menolak karena hotel tersebut penuh. Para penumpang kemudian balik kembali menuju bandara.

Hal itu membuat gerah para penumpang. Penumpang yang marah dan tidak terima perlakuan dari petugas, kemudian kembali menemui petugas AirAsia dan menuntut untuk segera diberangkatkan hari itu juga.

Arnel Van Azhar, salah seorang Ground Operation AirAsia yang datang menemui penumpang tersebut menjanjikan akan memberangkatkan mereka pukul 21.30 Wib. Penumpang yang sudah gerah dengan janji-janji dari AirAsia tersebut meminta maskapai untuk membuat pernyataan, akan mengganti semua tiket penumpang jika kembali membatalkan keberangkatan mereka. Namun tuntutan tersebut tidak disanggupi oleh Ivan, petugas AirAsia.

Ia mengatakan, mereka terpaksa melakukan delay akibat terjadi kerusakan pada pesawat. Kerusakan pada pesawat tersebut harus dilakukan perbaikan dan pergantian sparepart pada pesawat tersebut. Sparepart tersebut telah mereka pesan dan harus menunggu beberapa jam karena sparepart tersebut diterbangkan langsung dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Jakarta dan dari Jakarta menuju Pekanbaru.

Arnel menambahkan, pihaknya telah melakukan service penuh terhadap penumpang. "Kami telah memberikan makanan kepada penumpang sebanyak sebanyak dua kali. Kami juga telah menyediakan penginapan," jelasnya.

Ivan membantah jika hotel yang mereka sediakan penuh. Ia menjelaskan, beberapa penumpang ada yang protes karena mereka tidak sabar menunggu. " Hotel sedang dirapikan oleh petugas hotel, tapi penumpang tidak sabar dan menolak di hotel," katanya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas