Pesta Nelayan Berujung Maut, Korban Kibarkan Sarung Sebelum Tewas
Pesta rakyat tahunan di pesisir pantai perbatasan Pinrang - Parepare, Suppa', Minggu (23/6/2013) siang,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PINRANG -- Pesta rakyat tahunan di pesisir pantai perbatasan Pinrang - Parepare, Suppa', Minggu (23/6/2013) siang, berujung maut.
Dua wanita warga Ujung Lero, Kecamatan Suppa, Pinrang, tewas setelah kapal nelayan yang ditumpangi bersama 30-an warga lain, tenggelam di teluk Parapare, tak jauh dari Pulau Kamarrang, wilayah Suppa', Pinrang.
Hasil penyidikan sementara, kapal tenggelam akibat kelebihan penumpang. Sejatinya, kapal motor ukuran panjang 8x2 meter 10 grosston ini hanya memuat 15 penumpang, tapi memuat hingga 30 orang.
"Saat kejadian para warga berkumpul di satu titik saja, akibatnya berat kapal tak seimbang, sehingga tenggelam," kata Kapolres Pinrang, AKBP Heri Tri Maryadi, sekitar 3 jam usai kejadian.
Informasi yang dihimpun, sesaat sebelum kapal tenggelam, empat penumpang di atap kapal mengibarkan sarung ke arah belasan kapal lain.
Polisi kini menaha, Ahmad (35), nahkoda kapal pencari ikan itu di Mapolsek Suppa. Ia ditetapkan sebagai tersangka. Ahmad dikenakan pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian.
Dua warga yang tewas, Nurbiah (53) dan Hamsiah (35). Nurbiah tewas di TKP. Sementara Hamsiah meninggal di UGD puskesmas.
Hingga, sore kemarin, lima penumpang lainnya, masih dirawat di ruang Unit Gawat darurat (UGD) Puskesmas Madising Na Mario, kota Parepare. "Korban kritis, dirujuk ke Rumah Sakit Andi Makkasau (Parepare)," kata Kepala Puskesmas Madising Na Mario, dr Nur Linda,
Empat korban lainnya, masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Ujung Lero. Hingga, pukul 18.00 wita, sejumlah tim SAR baik dari basarnas, SAR Unhas, Tagana maupun dari Polair Polda Sulsel, masih terus mencarian korban lainnya. SAR menemukan 11 penumpang, termasuk yang kritis dan meninggal dunia.
Menurut Tim Ketua SAR UNHAS Jasman Ghadi melaporkan, tenggelamnya kapal penumpang Cahaya Ilahi , karena kelebihan muatan, yang seharusnya 15 orang, namun kapal itu dipadati warga yang berjumlah sekitar 30 orang.
Sedangkan 19 penumpang lainnya, termasuk awak perahu, diduga diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya yang mengikuti pesta nelayan, yang digelar sebelum datangnya musim tangkap.
Soal pencarian 19 penumpang lainnya, kapolres menduga mereka telah selamat atau diselamtkan kapal nelayan dari desa nelayan sekitar perairan Suppa. "Berulang kali mengumumkan di beberapa masjid setempat, jika masih ada warga yang merasa kehilangan keluarganya, untuk datang melapor. Tapi hingga tadi malam tak ada yang datang melapor."
Menurut seorang korban selamat, Marlina, peristiwa nahas itu bermula ketika puluhan kapal penangkap ikan mengangkut puluhan orang untuk menggelar ritual di tengah laut. Namun saat acara berlangsung, tiba-tiba kapal oleng dan tenggelam.
Informasi lainnya mengungkapkan jika pesta nelayan tersebut dihadiri oleh Abdullah Rasyid atau yang akrab disapa Idola, salah satu calon Bupati Pinrang, yang diusung oleh Partai Golkar.
Hanya saja, ia membantah jika kapal yang tenggelam tersebut adalah salah satu peserta pesta nelayan, yang digelar Warga Ujung Labuang. "Kami ini diundang untuk menghadiri pesta nelayan," kata Abdullah Rasyid.
Menurutnya, kapal yang tenggelam tersebut adalah milik warga Ujung Lero." Justru kami yang menolong mereka, dengan mengepung kapal yang tenggelam, setelah melihat mereka mengibarkan sarung. Seandainya kami terlambat datang, mungkin sudah banyak yang menjadi korban," katanya.(cr6/ali)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.