Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bankir Tak Revisi Target Kredit

sejumlah bankir Kota Pontianak menyatakan belum berencana merevisi target penyaluran kredit

Editor: Budi Prasetyo


* Pascakenaikan Harga BBM
* Lebih Memilih Wait and See

TRIBUNNEWS.COM  PONTIANAK - Pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, sejumlah bankir Kota Pontianak menyatakan belum berencana merevisi target penyaluran kredit untuk hindari kredit macet maupun menaikan suku bunga.

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Kalbar (Bank Kalbar), Sudirman HMY, menegaskan hingga akhir Juni pihaknya belum ada rencana merevisi target penyaluran kredit yang ditetapkan sekitar Rp 7,8 triliun dan revisi target dana pihak ketiga.

"Kita masih tetap, untuk kredit dan dana tetap, belum ada pengaruhnya pasca kenaikan harga BBM. Kita nilainya mungkin 4-5 bulan kedepan, melihat situasi pasar baru kita ambil kebijakan," ujarnya kepada Tribun, Minggu (30/6/2013).

Hal sama diberlakukan terhadap suku bunga kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Menurut Sudirman, Bank Kalbar akan melihat perkembangan tiga bulan kedepan meskipun Bank Indonesia sudah menaikan suku bunga. Pihak perbankan masih wait and see, tidak serta merta langsung menaikan suku bunga, tapi inflasi kemungkinan akan bergerak naik.

"Apabila nanti terjadi kesulitan liquiditas kemungkinan kita baru pertimbangan kenaikan suku bunga dengan dana pihak ketiga. Sepanjang masih bisa tercover dengan rencana kebijakan semula tidak akan dinaikan suku bunga, kemungkinan tidak ada perubahan. Kami akan mengikuti pasar, bank-bank besar melakukan perubahan baru kita menyesuaikan," tandasnya.

Hal sama dilakukan Bank Mandiri Kalbar. Menurut Area Manager Bank Mandiri Kalbar, Nanang Wisnugroho, sementara waktu Bank Mandiri tidak ada revisi kredit, karena belum akan khawatir dengan adanya kredit macet pascakenaikan harga BBM.

Berita Rekomendasi

"Proses pemberian kredit di Bank Mandiri saat ini sudah berjalan dengan baik, menjaga NPL pada tingkat terendah dengan proses pemberian kredit yang benar-benar prudent dan selektif," jelasnya.

Sebelumnya, perkembangan Bank Mandiri di Kalbar sampai akhir triwulan pertama 2013 mencatat pertumbuhan yang sangat baik. Dana Pihak Ketiga (DPK) semua segmen tumbuh sebesar 9,85 persen. Sementara dari sisi kredit semua segmen tumbuh sebesar 5,99 persen pada triwulan I dibandingkan posisi Desember 2012.

Sementara itu, baik Bank Syariah maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga belum berencanakan revisi target penyaluran kredit pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. "Khusus untuk BPR Dana, kita tidak ada revisi budget sehubungan dengan kenaikan BBM ini. Target total aset untuk 12 bulan pertama Rp 40 miliar dan target kredit Rp 10 miliar," kata Direktur BPR Tamara Dana Khatulistiwa Pontianak, Pieter Gunawan, menjawab Tribun melalui BlackBerry Messanger (BBM).

Terpisah Branch Manager Bank Muamalat Pontianak, Obaid Mujahid Fahmy, mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan kantir pusat terkait revisi target penyaluran kredit maupun target produk perbankan lainnya.

"Namun sampai saat ini kami belum ada revisi target. Untuk financing atau kredit per hari kemarin kami masih sedikit lambat, tumbuhnya sekitar 17 persen. Target kami sangat tinggi tumbuhnya di 2013 yakni sekitar 100 persen. Tapi untuk revisi kita masih menunggu," katanya. (sgt)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas