Bupati Minahasa Tegaskan tak Ada Jual Beli Jabatan
Bupati Minahasa, Drs Jantje W Sajow MSi menegaskan kepada warga untuk tidak percaya jika ada oknum
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Lucky Kawengian
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Bupati Minahasa, Drs Jantje W Sajow MSi menegaskan kepada warga untuk tidak percaya jika ada oknum tertentu yang mengaku bisa memberikan jabatan dengan imbalan tertentu.
Saat diwawancarai Tribun Manado (Tribunnews.com Network), Sajow mengaku dirinya mendengar isu ada oknum tertentu yang memanfaatkan namanya dan berkeliaran mengaku kerabat, teman, atau apapun dan mengaku bisa mengatur untuk mendapatkan jabatan.
"Saya tegaskan kalau penempatan pejabat dilakukan oleh bupati, wakil bupati, dan sekda, tanpa ada hubungan dengan orang lain apalagi dengan oknum-oknum yang mengaku teman saya," ujarnya.
Sajow menjelaskan, jangan pernah percaya pada oknum yang bertindak sebagai makelar jabatan karena tidak pernah hubungan penentuan jabatan dengan oknum di luar pemerintahan.
"Pengangkatan pejabat dilakukan berdasarkan kajian kepangkatan dan penilaian kinerja. Saya tidak pernah memberi instruksi untuk memberikan jabatan berdasarkan kedekatan, saudara, partai politik, atau apapun," ujarnya.
Seorang PNS yang ditemui Tribun Manado menceritakan, saat ini ada banyak orang yang mengaku dekat dengan Sajow dan bisa mengatur untuk penempatan pejabat. Menurutnya paling banyak oknum-oknum ini menemui guru dan berjanji bisa dipromosikan menjadi kepala sekolah.
"Ada orang-orang yang datang menawarkan jabatan kepala sekolah pada saya. Mereka mengatakan dekat dengan Pak Bupati, tapi mereka meminta upah kalau saya bisa menjadi kepala sekolah," ujar PNS tersebut.
Seorang PNS lain di komplek perkantoran Kelurahan Sasaran juga mengeluhkan ada oknum yang datang dan mengancam PNS di SKPD tersebut. Oknum tersebut mengaku adalah anggota tim sukses pasangan Sajow - Sarundajang dan mengaku memiliki pengaruh yang kuat.
"Oknum itu pernah datang dan marah-marah pada kami. Dia bahkan teriak-teriak kalau semua pejabat di kantor kami akan diganti. Kami merasa terganggu dengan ulah seperti ini," ujarnya.