Janda Tua Hanya Bisa Menangis Terisak Lihat Tetangga Lain Terima BLSM
Mata janda tua di kampung Cimerta Kelurahan Pasir Kareumbi Kecamatan Subang bernama Ook (65) langsung berkaca-kaca,
TRIBUNNEWS.COM – Mata janda tua di kampung Cimerta Kelurahan Pasir Kareumbi Kecamatan Subang bernama Ook (65) langsung berkaca-kaca, ketika dirinya mengucapkan kalimat "sakit hati" karena tidak mendapat dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Sementara tetangganya di wilayah itu, mendapatkan dana BLSM sebesar Rp 300 ribu. Jarak rumahnya yang berdinding bilik, tidak lebih dari satu kilometer dari kompleks Pemkab Subang.
"Hari-hari kemarin saya dengar BLSM. Saat mendengar itu, saya langsung seneng karena mungkin akan dapat BLSM. Saya tunggu-tunggu sampai siang, ternyata saya enggak dapat sedangkan tetangga saya dapat. Rasanya sakit hati," ujar Ook dengan terisak di kediamannya berdinding serta beratap bilik kepada Tribun, Senin (1/7/2013).
Ook mengingat-ngingat ketika dirinya, di rumahnya yang berdinding bilik, ia mencari-cari KTP begitu mendengar bantuan dana kompensasi kenaikan BBM dalam bentuk dana BLSM. Namun akhirnya, Ook harus pasrah karena tidak mendapatkan uang BLSM sebesar Rp 300 ribu. "Padahal kalau saya dapat uang itu, mau dipakai buat berobat. Tapi enggak apa-apa. Mungkin ini bukan rejeki saya," ujarnya.
Ook mengatakan selama program bantuan langsung dari pemerintah, baik BLT, Jamkesda, Jamkesmas hingga BLSM, ia tidak pernah mendapatkannya. "Jangankan BLSM, dulu BLT, Jamkesda dan Jamkesmas pun enggak dapat kok," ujar Ook.
Untuk keperluan sehari-hari, Ook mengaku mendapatkan pasokan uang dan makanan dari saudara maupun anak-anaknya. Semenjak hidup sendiri setelah suaminya meninggal, Ook tidak memiliki pendapatan sepeser pun. "Berapapun besar uangnya, itu sangat bermanfaat buat dipakai berobat," ujar Ook yang menderita penyakit stroke. (Tribun Jabar/men)