Janda Tua Tewas Tergencet Saat Antre Pembagian BLSM
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kabupaten Jember merenggut korban jiwa
Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM - Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kabupaten Jember merenggut korban jiwa, Minggu (7/7/2013). Ny Moah (60) seorang janda asal RT 1 RW 2 Dusun Krajan Desa/Kecamatan Mumbulsari meninggal dunia di tengah-tengah acara pembagian BLSM di balai desa setempat.
Dari informasi yang dihimpun Surya (Tribunnews.com Network), perempuan yang biasa dipanggil Buk Moah itu berangkat dari rumahnya ke balai desa pukul 07.00 WIB. Ia berjalan kaki ke balai desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumahnya.
Menurut cucunya, Ahmad Zaenudin, ketika berangkat neneknya yang sehari-hari bekerja mencari rumput itu sehat wal'afiat. "Waktu mau berangkat, mbuk (nenek) pamit mau ambil bantuan uang di balai desa. Mbuk sehat-sehat saja," ujar Zaenudin, Minggu (7/7/2013).
Ny Moah merupakan satu di antara ratusan orang yang menerima BLSM di desa tersebut. Karena mendapatkan undangan dan kupon, maka ia berangkat ke balai desa. Jadwal pembagian BLSM di desa itu hari ini.
Karena tidak ada yang bisa mengantarkan sang nenek ke balai desa, perempuan itu memilih berjalan kaki. Sekitar pukul 07.30 WIB, nenek itu tiba di balai desa. Moah bersama para penerima lainnya antre menunggu petugas Pos yang akan membagikan bantuan sebesar Rp 300 ribu untuk dua bulan itu.
Ketika waktu pembagian dimulai, ratusan orang merangsek mendekati petugas yang membagikan uang kompensasi kenaikan harga BBM itu. Warga berdesak-desakan selama beberapa jam. Sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba Ny Moah ambruk di tengah kehimpitan warga. Ny Moah tidak sendiri, karena ada juga Ny Atin yang juga ambruk dan pingsan.
Warga yang melihat dua perempuan itu langsung menolong mereka. Perangkat desa dan warga melarikan keduanya ke Puskesmas Mumbulsari. "Tetapi kabarnya, nenek saya meninggal ketika jatuh di tengah antrean itu. Sedangkan Bu Atin hanya pingsan," ujar Zaenudin.
Ia mendapatkan kabar meninggalnya sang nenek hanya beberapa menit setelah neneknya ambruk dan dibawa ke Puskesmas. Zaenudin bergegas ke UGD Puskesmas, dan mengetahui neneknya sudah meninggal dunia.
Setelah petugas medis memastikan sang nenek meninggal, Zaenudin membawa sang nenek pulang dan beberapa jam kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Untuk membawa pulang sang nenek ke rumah, Zaenudin harus berhutang ke tetangganya karena ia tidak mempunyai biaya untuk membayar Puskesmas.
"Nenek juga belum terima bantuan uang itu," imbuhnya. Zaenudin mengaku kecewa akibat peristiwa itu. Menurutnya, petugas tidak siap membagikan bantuan tersebut karena sampai memakan korban.
Meskipun ada yang meninggal dunia, pembagian BLSM di Balai Desa Mumbulsari tetap dilanjutkan. HIngga pukul 15.00 WIB, pembagian di balai desa itu belum selesai.
Kasus meninggalnya Ny Moah di tengah antrean BLSM itu menjadi daftar panjang ketidakberesan pembagian BLSM di Jember. Selain data tidak valid, setiap pembagian selalu berdesakan karena warga tidak antre secara tertib namun berjejal di sekitar meja pembagian.