Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PU Kirim Tambahan 2 Mobil Tangki Air untuk Korban Gempa Aceh

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kembali menambah dua Mobil Tangki Air untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga korban gempa Aceh.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in PU Kirim Tambahan 2 Mobil Tangki Air untuk Korban Gempa Aceh
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Sejumlah pengungsi korban gempa berada di sekitar tenda pengungsian, di Poskotis Tanggap Darurat Polda Aceh, di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Aceh, Kamis (4/7/2013). Gempa tektonik berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Selasa (2/7/2013) mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, ratusan luka-luka, dan ratusan orang lainnya kehilangan tempat tinggal. SERAMBI INDONESIA/MAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kembali menambah dua Mobil Tangki Air (MTA) untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga korban gempa Aceh.  Tambahan MTA yang berasal dari Gudang Cipta Karya di Tanjung Morawa, Medan, Sumatera Utara tersebut telah diberangkatkan melalui jalur darat pada Sabtu (6/7/2013) sore.

Dalam kesempatan yang sama, dari Gudang Medan turut dikirim 20 toilet knock down, 10 hidran umum serta 400 jerigen air. Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan, Taufik Widjojono mengatakan, tambahan peralatan untuk membantu para korban juga dimobilisasi dari Gudang Pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya di Bekasi Jawa Barat.

“Untuk yang dari Gudang Pusat kita berangkatkan melalui transportasi udara,” terang Taufik, dalam siaran persnya, Senin (8/7/2013).

Peralatan tambahan tersebut berupa 20  toilet knock down, 100 jerigen air kapasitas 10 liter, dua pompa alcon, 20 PAC dan dua roll selang.  Sebelum datangnya tambahan dari Gudang Cipta Karya di Medan dan Bekasi, Kementerian PU sendiri telah mengoperasionalisasikan 6 MTA, 40 HU, 60 toilet knock down dan 100 jerigen air. Peralatan tersebut beroperasi pada dua kabupaten yang terkena dampak gempa paling serius yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Kementerian PU pun membantu korban gempa dengan menerjunkan langsung Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya.  Mereka membantu penanganan tanggap darurat yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Aceh serta BPBD Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Pola penanganan pelaksanaan tanggap darurat dilaksanakan BPBD dalam satu Posko Utama di Pendopo Bupati Bener Meriah yang memonitor 15 titik lokasi di Bener Meriah dan 20 titik pengungsi di Aceh Tengah. Beberapa lokasi pengungsi diantaranya Desa Blang Mancung, Blang Mancung Barat, Bah dan Desa Serampah.

Gempa Aceh terjadi pada Selasa (2/7) pukul 14.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pusat gempa berlokasi 4,7 Lintang Utara-96,61 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Kilometer berada di darat 35 Kilometer barat daya Bener Meriah. Hingga Sabtu sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada 35 korban jiwa, 975 jiwa luka-luka serta 20 jiwa belum ditemukan.

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas