Narapidana Mencari Denny Indrayana
Marwan alias Nano alias Wak Geng, terpidana 12 tahun atas kasus tindak pidana terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan tampak bak pahlawan.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,MEDAN- Marwan alias Nano alias Wak Geng, terpidana 12 tahun atas kasus tindak pidana terorisme dan perampokan Bank CIMB Niaga Medan tampak bak pahlawan.
Dia menjadi pemimpin ribuan narapidana LP Tanjung Gusta Medan bernegosiasi dengan aparat keamanan gabungan TNI/Polri, lalu menenangkan para napi yang mengamuk dan berbuat rusuh semalaman.
"Assalamualaikum. Saya Wak Geng. Dengar teman-teman, saya sekarang sudah bertemu dengan bapak-bapak kita di luar. Tahan emosi kalian karena kita ingin sampaikan bahwa kita tertib. Kita tidak ingin ada kerusuhan. Untuk media, tidak ada petugas kami sandera. Ini kami keluarkan semua," ujar Wak Geng melalui pengeras suara milik Polri, Jumat (12/7) subuh.
Dia melanjutkan, para napi menginginkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana datang dan menemui para napi.
"Dengan catatan jangan ada tindakan pemicu, jangan ada pembakaran. Untuk wartawan, beberapa orang pegawai kami kembalikan. Tidak ada penyanderaan. Teman-teman, tolong batasan. Allahu Akbar. Jangan ada pelemparan lagi. Apa terus begini? Tolong jaga kami lah. Kalian percayakan saya yang maju, ini saya lagi bicara bersama bapak-bapak kita. Tahan emosi kalian," ujar Wak Geng.
Wak Geng maju ke mulut gerbang, dan berbicara dengan petinggi TNI/Polri beberapa jam usai kerusuhan yang berbuntut kebakaran dan kaburnya ratusan napi dari LP setempat, Kamis malam.
Tampil heroik, Wak Geng mengomando dan menenangkan napi. Dia memberanikan diri muncul dari balik gerbang untuk menemui petugas. Dia juga bernegosiasi dengan petugas melalui pengeras suara. Wak Geng, mengatakan mereka tidak menyandera sipir.
Berselang beberapa menit kemudian, situasi mencair. Para napi terlihat dari luar lapas masuk ke beberapa ruangan bekas kebakaran. Rupanya mereka menemukan empat mayat yang berada di ruang registrasi.
"TNI sama PMI gak apa-apa masuk. Di sini di ruangan register ada empat mayat. PMI bawa empat kantong mayat. Udah gosong terbakar ini," kata salah seorang napi yang saat itu mengenakan penutup kepala.
Beberapa menit selanjutnya, petugas PMI dibantu TNI dan petugas pemadam kebakaran masuk ke ruangan dan mengeluarkan empat mayat yang telah gosong. Diduga kuat, para korban terdiri dari 2 petugas register, dan 2 napi. Dengan ditemukannya 4 mayat ini, jumlah total yang telah meninggal berjumlah 5 orang.
Petugas keamanan Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan Gabriel Siregar, mengakui Wak Geng merupakan napi di LP setempat. Menurut dia, Wak Geng sama seperti napi-napi lainnya. "Wak Geng adalah terpidana kasus terorisme CIMB Niaga Medan. Biasa saja nggak ada pengaruhnya," ujar Gabriel.
Wak Geng bersama 12 tersangka lainnya merampok Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan, 18 Agustus 2010. Mereka menembak mati seorang anggota polisi yang berjaga di bank, Briptu Immanuel Simanjuntak.
Hingga Jumat (12/7) pukul 04.10 WIB, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan berangsur-angsur pulih. Para napi yang sebelumnya mengamuk dan membakar penjara telah dapat dikendalikan. Para napi yang semula dikabarkan marah lantaran padamnya listrik dan air, Kamis lalu, akhirnya meminta agar dipertemukan dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.
Pada kesempatan itu, mereka juga mengeluarkan delapan orang petugas LP atau Sipir sekaligus membantah kabar yang mengatakan bahwa napi telah menyandera sipir.