Alex Noerdin Kalah, Golkar Copot Calegnya?
Partai Golkar memberikan warning yang cukup keras terhadap para bakal calegnya yang berasal dari 4 kabupaten
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Partai Golkar memberikan warning yang cukup keras terhadap para bakal calegnya yang berasal dari 4 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Sumsel mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ketakutan akan kekalahan calon Gubernur petahana Sumsel Alex Noerdin.
Menurut Ketua Tim Pemenangan pasangan Alex-Ishak, Edward Jaya, Partai Golkar yang saat ini dipimpin Alex Noerdin sangat tegas terkait pemungutan suara ulang nanti. Pengurus partai ataupun calon legislatif (Caleg) di lima daerah yang diulang diultimatum harus memenangkan pemungutan suara tersebut atau minimal perolehan suaranya harus lebih baik dari pemungutan sebelumnya, jika tidak pencalegannya akan dicopot dan diganti dengan kader lain.
"Misalnya, jika pada pemungutan suara 6 Juni lalu, di OKU Timur kita hanya mendapat 7 persen suara, maka nanti pada pemungutan suara ulang perolehan suara di OKU Timur harus lebih baik dari 7 persen itu, atau memenangkannya. Jika tidak seluruh caleg Golkar di kabupaten itu akan dicopot dan diganti dengan yang lain," kata Edwar, Selasa (16/7/2013).
Menurut anggota DPRD Sumsel ini, tim pemenangan Alex Noerdin - Ishak Mekki akan memperkuat saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada pemungutan suara ulang (PSU) di empat daerah yakni Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur dan satu kecamatan di OKU Selatan.
Edwar mengatakan, penguatan saksi dalam hal jumlah maupun kemampuan saksi memahami proses pemungutan suara di TPS.
"Setidaknya kita akan menerjunkan 5 sampai 10 saksi di setiap TPS. Satu saksi didalam TPS, dan lainnya diluar. Semua saksi kita ambil dari anggota partai pendukung, dan akan diberikan pembekalan terutama soal pengertian hukum terkait kecurangan yang bisa terjadi di TPS," cap Edward.
Ia mengaku, selain memperkuat saksi TPS, pihaknya juga akan meminta penguatan penjagaan keamanan di setiap PPS (tingkat kelurahan) dan PPK (tingkat kecamatan).
"Tidak banyak yang kita persiapkan, karena memang pada pemungutan suara ulang ini, calon maupun tim kampanye tidak diperbolehkan lagi berkampanye atau memasang alat peraga, namun kami optimis, masyarakat sudah tahu siapa calon yang akan dipilihnya," ujar Politisi Golkar ini.
Edward menambahkan, pihaknya sudah berkomitmen untuk tidak melakukan kecurangan pada pemungutan suara ulang (PSU) nanti. Begitu pun yang diharapkan sebaliknya, kandidat lain tidak juga melakukan kecurangan.
"Persiapan kami sudah bulat, pengurus Partai Golkar di lima daerah yang pilkadanya diulang sudah dikumpulkan dan berkomitmen untuk memenangkan pilkada ulang tersebut, atau paling tidak mendapat hasil yang lebih baik daripada pilgub 6 Juni lalu," bebernya.
Pihaknya akan menyiapkan satgas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau ada money politics, kita minta pelakunya ditangkap dan akan kita serahkan ke pihak berwenang untuk diproses hukum," ujarnya.