Cara Mendapatkan Energi Alternatif Saat Listrik PLN Byarpet
Di saat hampir seluruh warga Batam ribut mengeluhkan pemadaman listrik, Ir Sulistyana MT dan Sudomo
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Di saat hampir seluruh warga Batam ribut mengeluhkan pemadaman listrik, Ir Sulistyana MT dan Sudomo ST, masih bisa bercanda dan tersenyum lebar. Meski listrik PLN byarpet, ia tetap memiliki pembangkit listrik pribadi yang sifatnya gratis. Anda tertarik?
Banyak energi alternatif pembangkit listrik ditemukan orang, mulai ombak laut, arus sungai, sinar matahari, embusan angin, hingga kotoran hewan. Namun, itu tak mudah diaplikasikan di tengah warga guna mengurangi ketergantungan pada PLN.
Kini, sebuah alternatif baru diperkenalkan oleh dua warga Batam, Ir Sulistyana MT dan Sudomo ST. Mereka yang menamakan diri Tim Kreatif Pemulung Energi itu berupaya membuat terobosan baru, merancang pembangkit listrik pribadi.
Ya, sambil beraktivitas sehari-hari, semua warga masyarakat bisa mendapatkan listrik. Lewat media-media sosial, seperti halnya grup BlackBerry Messenger di komunitasnya, Pak Sulis dan Pak Domo-begitu ia biasa disapa, selama ini gemar berbagi cerita, termasuk memerkenalkan kreativitasnya "memulung energi listrik" gratis itu.
Ide briliannya itu kian menarik perhatian kolega maupun tetangga-tetangganya di perumahan Tiban BTN, Sekupang, Batam. Warga tak sabar ingin secepatnya bisa mencontoh, bagaimana rumahnya selalu terang-benderang meski listrik kerap ada gangguan.
Sulistyana yang ditemui Tribun Batam di kantornya, Ruko Tri Nusa Jaya, Batam Centre, Jumat (19/7/2013) dengan enteng menyatakan, semua warga bisa melakukannya. Lulusan pascasarjana Teknik Undip, Semarang, ini juga meyakinkan bahwa semua warga pasti mampu sebab pembangkit energi itu sudah ada di sekitar kita dan sifatnya gratis!
"Konsepnya kita sebagai pemulung listrik. Tanpa kita sadari, kita semua punya pembangkit listrik itu. Tinggal memanfaatkan saja. Jadi semua punya dan pasti bisa melakukannya," kata Sulistyana yang juga dikenal sebagai Carik Punggowo Batam itu.
Caranya? Cukup dengan memanfaatkan alternator atau dynamo charge kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Dengan menampung listrik yang dihasilkan dynamo charge menggunakan sebuah accu (aki), warga bisa memperoleh energi listrik yang kemudian bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Pengisian aki cukup dilakukan dengan menyambungkan kabel pada dynamo charge secara paralel dengan kabel existing. Itu bisa dilakukan besama-sama dengan aktivitas kita saat bepergian menggunakan mobil atau motor. Semua bisa melakukan. Dan itu pun tanpa memengaruhi kinerja mesin," ujar Sulistyana.
Sulis dan Sudomo mengaku mulai memiliki ide memulung listrik sejak setahun lalu. Ia telah menerapkannya di rumahnya. Sulis sendiri kini memasang empat titik lampu penerangan yang dihasilkan dari sebuah aki mobil.
"Cukup awet, dengan satu aki bisa pasang empat titik lampu dengan daya tahan sampai 60 jam. Setelah daya habis, sambil kita ke kantor kita charge lagi. Pulang kerja, aki sudah bisa digunakan lagi," katanya.