Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Adu Jotos, Lurah Tunjuk-tunjuk Semua Staf BPMK

Sebelum adu jotos dengan Yanuar Dally, Lurah Fatululi, Rongky Rihi menunjuk semua staf di ruang kerja sambil bersuara keras

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sebelum Adu Jotos, Lurah Tunjuk-tunjuk Semua Staf BPMK
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Sipri Seko

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Tak hanya Kepala Bidang (Kabid) Kelembagaan Sosial dan Budaya BPMK, Yanuar Dally, yang dipukul Lurah Fatululi, Rongky Rihi, di kantor BPMK Kota Kupang, Kamis (18/7/2013).

Sebelum adu jotos dengan Yanuar Dally, Lurah Fatululi, Rongky Rihi menunjuk semua staf yang ada di ruang kerja Yanuar Dally sambil bersuara keras. Hal itu diungkapkan Yanuar Dally, yang menghubungi Pos Kupang, Jumat (19/7/2013).

Yanuar menceritakan kronologis terjadinya adu jotos tersebut. Pada Kamis (18/7/2013), sekitar pukul 08.30 Wita, salah seorang kasubid menyampaikan kepada Yanuar Dally bahwa SK walikota sudah jadi.

"Lurah Fatululi baru memasukkan SK yang penetapannya 12 Juli. Sedangkan SK walikota tersebut tanggal 8 Juli. Jadi saya minta kasubid tadi untuk menghubungi lurah Fatululi," jelas Yanuar.

Dalam pembicaraan di telepon, Yanuar mengaku sudah menjelaskannya, tapi direspon dengan cara yang kurang sopan.

"Lalu saya meminta lurah Fatululi agar setelah paripurna di DPRD baru dikoordinasikan kembali. Saya tidak memanggil lurah Fatululi, tapi saya bilang bila merasa perlu boleh dikoordinasikan ke BPMK Kota Kupang," urai Yanuar.

Berita Rekomendasi

Kira-kira 30 menit kemudian, ceritanya, lurah Fatululi datang dan berdiri di samping meja di ruang kerjanya.

"Setelah itu kami bicarakan masalah dimaksud. Kemudian lurah Fatululi mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan. Ini karena bosong pung kepala yang suruh. Saya bilang lagi, yang lu maksud bosong sapa. Kemudian Lurah Fatululi bilang bosong-bosong to kata dia sambil menunjuk-nunjuk semua yang ada dalam ruangan," urai Yanuar.

"Kemudian saya bilang, bicara yang sopan dengan kepala bidang. Setelah itu, dia langsung memukul saya di kening hingga berdarah dan harus mendapat jahitan. Respon spontan saya mengejar karena dia lari. Saya ditahan oleh beberapa staf saya untuk menenangkan. Tapi dia pukul mata kiri saya lagi. Setelah itu kami dilerai teman-teman di BPMK karena saya sudah banyak darah. Saya kemudian dilarikan oleh teman-teman ke RSB," kata  Yanuar.

Yang mengherankan, katanya, lurah Fatululi sebagai pelaku malah melaporkan dirinya kepada polisi. "Saya maunya damai dan diurus secara internal oleh pemkot karena punya prosedur juga. Namun karena saya dilaporkan, maka saya juga sudah buat laporan ke polisi," kata Yanuar.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas