Pelabuhan Bakauheni-Terminal Rajabasa 3,5 Jam
Di Laut, waktu tempuh penyeberangan Selat Sunda dari Pelabuhan Merak sampai Pelabuhan Bakauheni mencapai 4,5 jam.
Editor: Budi Prasetyo
Penyempitan terjadi karena pengerjaan pelapisan beton di enam persimpangan tersebut belum selesai. Akibatnya, satu jalur yang telah memiliki dua lajur terpaksa diubah menjadi dua jalur.
Penyempitan bisa ditemui di simpang empat Campang Raya, Kalibalok, Jalan Urip Sumoharjo-Endro Suratmin, Jalan Ki Maja-Ratu Dibalau, Jalan Untung Suropati-RA Basyid, dan Jalan Abdul Haq-Komarudin (Bataranila).
Di simpang empat Campang Raya, satu jalur menuju Rajabasa, telah berlapis beton dan dapat digunakan. Sementara, jalur lain masih diperbaiki. Hal itu menyebabkan kendaraan yang menuju Pelabuhan Bakauheni harus mengurangi kecepatan.
Di simpang empat Kalibalok, pemasangan beton masih berlangsung di jalur menuju Pelabuhan Bakauheni. Dampaknya, pengguna jalan hanya menggunakan satu jalur lain yang diubah menjadi dua jalur. Kondisi jalan pada jalur tersebut pun masih berupa aspal kasar. Kondisi serupa juga tampak di simpang empat Jalan Urip Sumoharjo-Endro Suratmin.
Pada dua jalur dengan empat lajur di simpang empat Jalan Ki Maja-Ratu Dibalau, tampak telah berlapis beton. Walaupun begitu, jalur menuju Rajabasa belum dapat digunakan sehingga penyempitan masih terjadi.
Sementara simpang empat Untung Suropati-RA Basyid dan Bataranila masih menggunakan jalur lama dengan dua lajur yang ada. Pelebaran jalan yang dilakukan masih berupa aspal kasar dan belum ada lapisan beton.
Penyempitan lain terjadi pada jembatan di atas rel kereta api di samping Asrama Haji Rajabasa. Jembatan tersebut belum mengalami pelebaran. Novi mengatakan, pembahasan penambahan lajur pada jembatan masih dilakukan. "Karena jembatan tersebut kemungkinan jadi jembatan simpang tidak sebidang. Jadi, pelebaran tidak bisa terlalu cepat," tutur Novi.
Diusahakan H-7
Novi menerangkan, pemasangan beton di simpang empat Jalan Ki Maja-Ratu Dibalau diusahakan selesai sebelum H-7. Hal itu karena hanya satu media beton yang belum terpasang. "Kalau tidak ada halangan, H-7 sudah bisa digunakan (dua jalur empat lajur). Itu untuk Ki Maja," terang Novi.
Sementara untuk simpang empat lain, Novi mengatakan, beton memiliki jeda masa antara pemasangan sampai penggunaan. Jalan beton baru dapat dilalui kendaraan apabila telah berusia 28 hari setelah pemasangan. "Kalaupun mau dikejar (sebelum arus mudik), kami harus terlebih dahulu memperhitungkan traffic (kepadatan) lalu lintas setiap hari. Apa dampaknya? Akan diusahakan selesai, tetapi kami tentu harus menghitung dahulu," ungkap Novi.
Apabila pengerjaan telah selesai, Jalan Soekarno-Hatta akan memiliki lebar tujuh meter untuk setiap jalur. Sementara, setiap jalur akan terdiri dari dua lajur. Novi mengatakan, Jalan Soekarno-Hatta juga akan dilengkapi median jalan, badan jalan, siring, dan trotoar.
"Total lebar jalannya 24 meter. Tetapi, ada daerah yang memang lebih kecil dari 24 meter karena kondisi daerahnya," kata Novi.
Hingga Minggu (21/7), median jalan baru terpasang di sebagian ruas jalan. Sementara, badan jalan belum terlapisi aspal. Adapun, siring dan trotoar belum terbangun. Hal lain yang belum tampak adalah marka jalan.
Pengalihan saat Macet
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.