Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

500 Siswa Miskin di Kotamobagu Belum Dapat Bantuan Pendidikan

Sampai saat ini, dana yang sudah tersalur Rp 350,6 juta bagi 937 siswa dari total 1.437 siswa

zoom-in 500 Siswa Miskin di Kotamobagu Belum Dapat Bantuan Pendidikan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Dua orang petugas membawa mockup yang akan diserahkan pihak Bank Mandiri kepada Gubernur Jabar pada acara penyerahan hibah CSR Bank Mandiri kepada 21 sekolah di Jabar di Gedung Pakuan rumah dinas Gubernur Jabar, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (13/4). Hibah sebesar Rp 777 Juta tersebut berupa 105 unit komputer, 21 unit printer dan 21 buah external hard disk. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah

TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Sebanyak 500 siswa penerima bantuan siswa miskin (BSM) di Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara  masih harus menunggu pencairan dana tersebut dari pemerintah pusat. Sampai saat ini, dana yang sudah tersalur Rp 350,6 juta bagi 937 siswa dari total 1.437 siswa penerima BSM.

Nurdin Sadakati, dari Satuan Tugas (Satgas) PT Pos Indonesia Cabang Kotamobagu, mengatakan, pihaknya belum mengetahui kapan pencairan dana bagi siswa tersisa tersebut. "Kami hanya menyalurkan dana BSM tersebut dan untuk triwulan satu sudah tersalurkan seluruhnya," kata Nurdin, Rabu (24/7/2013).

Dikatakanya, dana yang sudah tersalurkan untuk siswa sasaran yang duduk di kelas satu sampai sembilan atau SD-SMP. Uraiannya adala siswa kelas 1 hingga kelas 5 memperoleh bantuan Rp 350 ribu, siswa kelas 6 Rp180 ribu, siswa kelas 7-8 Rp 550 ribu, sedangkan siswa kelas 9 sebesar Rp 275 ribu.

Dia menambahkan, PT Pos juga tidak bisa memberikan rincian siswa penerima tersebut berdasarkakan kelas. "Data yang ada pada kami langsung nama dan alamat. Tidak ada klasifikasi kelas," ujar dia menandaskan.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotamobagu Sya'ir Lentang mengatakan pihaknya masih menunggu konfirmasi lanjutan dari pemerintah pusat mengenai kuota BSM. Dia mengatakan, pihaknya memang sudah mengajukan untuk penambahan.

Dia menambahkan, program BSM sudah ada sejak beberapa ntahun lalu. Namun saat itu, BSM menjadi bagian dari program penanggulangan kemiskinan yang dikelola Tim Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan (TN2PK). "Kenaikan BBM, pemerintah mengantisipasi jika terjadi lonjakkan jumlah keluarga rentan pasca kenaikan," kata dia.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas