Bus Damri Kualanamu Bekas Angkutan Bandara Soekarno-Hatta
Namun sudah pernah dipakai sebelumnya di Bandara Soekarno-Hatta sekitar enam bulan
Laporan Wartawan Tribun Medan Feriansyah Nasution
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Purba, sopir Damri, mengatakan bus menuju Bandara Internasional Kualanamu tersebut bukan mobil baru. Namun sudah pernah dipakai sebelumnya di Bandara Soekarno-Hatta sekitar enam bulan.
"Sebenarnya waktu dibeli memang untuk Kualanamu. Tapi karena launchingnya diundur terus maka dipakai dulu ke Bandara Soetta," ujar Purba yang sudah delapan tahun bekerja di Damri kepada Tribun, Kamis (25/7/2013).
Di dalam bus ini memang AC masih terasa sejuk.
Ia menyebut Damri yang dipergunakan menuju bandara terdiri dari dua jenis, yakni seat 27 dan 31 seat. Bus yang dipersiapkan mangkal di depan Plaza Medan Fair sebanyak 10 unit. Demikian pula Damri yang berada di Amplas jumlahnya 10 unit.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan mengaku akan lebih dahulu mengevaluasi sebelum melakukan pertambahan jumlah bus menuju Bandara Kualanamu.
"Kita akan lihat bagaimana permintaan masyarakat terhadap bus. Kalau memang ada peningkatan jumlah penumpang bisa saja akan ada pertambahan," ujarnya.
Beberapa penumpang yang diwawancarai Tribun sebenarnya mengaku lebih berminat naik kereta api. Namun, karena ongkosnya jauh lebih mahal akhirnya mereka terpaksa memilih baik bus.
"Maunya sih naik kereta api, tapi kemahalan harganya. Kalau empat orang saja kami sekeluarga naik kereta api, sudah bisa beli harga satu tiket pesawat ke Jakarta," ujar lelaki yang mengaku baru tiba dari Palembang.
Ia juga menilai pengoperasian Kualanamu terlalu dipaksakan lantaran akses yang belum tuntas.
"Kalau saya bilang sebenarnya ini belum layak operasional. Lihatlah akses jalan tol sampai sekarang belum selesai, jalan arteri pun masih sepotong-sepotong siapnya. Memang kita bangga, tapi kayaknya terlalu dipaksakan pusat untuk cepat beroperasi," ujar PNS yang tak mau menyebut identitasnya itu.
Hendra, warga Medan juga mengaku bangga Sumut memiliki bandara sekelas Soekarno-Hatta. Namun, ia turut menyayangkan operasional yang terkesan dipaksakan karena masih banyak pengerjaan dilakukan di terminal bandara.
"Debu-debunya masih banyak, tenant-tenant juga masih dalam pengerjaan. Jadi kan kurang bagus juga dampaknya," kata Hendra yang mengaku hendak menjemput rekannya dari Jakarta.
Pantauan Tribun, KNIA hingga siang hari dipenuhi penumpang maupun warga yang hanya sekedar melihat-lihat suasana bandara baru itu. Parkiran bandara pun tampak dipenuhi mobil pribadi dan sepeda motor. Jalan aspal di depan gedung terminal bandara juga tampak masih berdebu. Di dalam gedung terminal juga masih tampak pekerja membersihkan sarang laba-laba dan mengerjakan beberapa bangunan yang belum selesai.
Rapino, Humas PT KAI Divre Sumut menyebut hingga Kamis (25/7/2013) pukul 19.20 WIB penumpang kereta api bandara dari Medan menuju Kualanamu sebanyak 1.334 orang. Sedangkan dari Kualanamu sesuai up date pukul 14.00 WIB berjumlah 450 orang. Demikian disampaikan Rapino kepada Tribun via pesan singkat malam tadi.