Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DKP Dorong Pengembangan Rumput Laut di Nunukan

DKP Nunukan terus mendorong para petani rumput laut untuk meningkatkan produksi dan kualitas

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in DKP Dorong Pengembangan Rumput Laut di Nunukan
KONTAN/BAIHAKI
Rumput laut 

Pemerintah juga membangun kebun bibit. Karena disadari, jika bibit jelek tentu produksi juga jelek. Untuk sumber bibit pihaknya bekerjasama dengan kebun bibit di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Posisi Kabupaten Nunukan yang masuk dalam 14 anggota Jejaring Pemuliaan Rumput Laut Nasional turut menguntungkan daerah ini. Nunukan dan Kabupaten Brebes, dua daerah yang terlibat di dalam jejaring tersebut, mendapatkan prioritas menggunakan hasil riset.

“Seperti kemarin mereka riset di IPB. Hasil riset diutamakan keanggotan dulu yang mengambilnya,” ujarnya.

DKP Nunukan sudah banyak merintis program-program untuk mengangkat kesejahteraan petani rumput laut di Nunukan. Dengan menggandeng Bank Indonesia (BI), kini kualitas rumput laut dan harganya di Nunukan juga meningkat. Para petani yang tergabung pada Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokan) Rumput Laut Nunukan sudah tidak kesulitan lagi mencari pasaran.

“Kerjasama seperti ini, itu di kementerian dijadikan model. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kualitas rumput laut,” ujarnya.

Kini petani rumput laut di Nunukan selalu memperhatikan kualitas saat akan menjual produksinya.

“Rumput laut tidak bagus mereka tidak kirim. Mereka menjaga citra. Bahkan sekarang mereka disuntik dana Rp500 juta. Dan sudah berjalan berapa tahun, tidak pernah menunggak pembayarannya,” ujarnya.

Pihaknya akan terus menjaga eksistensi para petani rumput laut. Secara perlahan, usaha mereka terus dikembangkan. Agar mendapatkan pasar, rencananya di Kecamatan Sebatik Barat akan dibentuk Gapoktan Rumput Laut menyusul kelompok serupa yang telah dibentuk di Kecamatan Nunukan Selatan.

BERITA TERKAIT

Suedi mengatakan, konsep berfikir pada budidaya harus komprehensif. Berbicara budidaya, tentu harus berfikir benih.  Selain itu perlu sarana dan perasarana.

“Termasuk nanti ada perahu, angkutan dan segala macam. Tanpa ada sarana dan prasarana tidak bisa,” ujarnya.

Budidaya juga harus berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. “Kita dibiudidaya punya etika. Kita bekerja memperhatikan lingkungan. Kalau lingkungan rusak orang mau ngapain?” ujarnya.

Pengembangan usaha harus mendapatkan perhatian. Masyarakat yang terlibat dalam budidaya perikanan harus bisa mengembangkan usaha, agar kedepan dapat mandiri tanpa harus bergantung pada pemerintah.
“Kita juga berbicara ipteknya” ujarnya.

Yang terpenting pada sumber daya manusia yang melibatkan masyarakat maupun pemerintah melalui instansi terkait termasuk penyuluh lapangan.

“Makanya kadang kita mendapatkan pelatihan, magang dan lain sebagaianya. Ini harus kontinue, harus sama-sama,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas