Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Firman Bocah Asal Semarang jadi Pemain Terbaik Dunia U-14 Putra

Firman dan 17 pemain tim ASIOP Apacinti SKF Indonesia U-14 tiba dari Gothenburg, Swedia,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in  Firman Bocah Asal Semarang jadi Pemain Terbaik Dunia U-14 Putra
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Muhammad Firman, pemain ASIOP Apacinti SKF Indonesia yang terpilih menjadi pemain terbaik putra U-14 di Piala Gothia 2013. 

Hidup jauh dari orangtua menjadi tantangan lain yang harus ditaklukkannya. Firman berhasil menaklukkan tantangan itu. Ia sering rindu kepada orangtua dan kampung halamannya.

”Waktu tiba di Jakarta dari Swedia, saya sedih karena orangtua tidak menjemput saya. Sementara teman-teman saya yang lain dijemput orangtuanya,” kata Firman.

Ia menuturkan, biaya hidup di Jakarta, seperti uang saku, uang makan, dan uang sekolah, semuanya ditanggung SSB ASIOP Apacinti. Orangtua Firman jarang mengirim uang. Hanya ketika membutuhkan uang, Firman meminta kepada orangtuanya.

Sejak delapan bulan hidup di Jakarta, ia baru sekali pulang ke Semarang. Sementara orangtua Firman sudah tiga kali menengok anaknya di Jakarta.

Rutinitas harian Firman diisi dengan sekolah dan latihan. Seminggu tiga kali, mulai dari pukul 15.30 hingga 18.00, Firman berlatih bersama SSB ASIOP Apacinti di Senayan. Saat libur, Firman latihan menggocek bola (juggling) di tempat indekosnya.

Menurut Firman, mengalahkan pemain Eropa seperti yang dialaminya di Piala Gothia tidak sesulit yang dibayangkan. ”Pemain Eropa memang tubuhnya besar, tapi mereka tidak terlalu bagus dari segi teknik. Malah lebih sulit mengalahkan pemain Asia, seperti dari Thailand,” katanya.

Firman menambahkan, dirinya tak menduga akan terpilih sebagai pemain terbaik di Piala Gothia. Apalagi, menurut dia, penampilannya di Piala Gothia tidak berbeda seperti ketika bertanding di Liga Kompas Gramedia.

Berita Rekomendasi

Pemain yang bercita-cita menjadi pemain Persija Jakarta ini sudah mantap ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Ia sadar, pilihannya akan membuatnya menjadi penyokong ekonomi keluarga. Ibunya bekerja di pabrik, sedangkan ayahnya tidak bekerja.

”Suatu saat nanti, saya akan menjadi tulang punggung keluarga. Makanya saya pilih menjadi pemain sepak bola,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang kondisi sepak bola Indonesia yang kacau-balau dengan minimnya prestasi dan diabaikannya pembinaan usia dini, Firman sudah mengetahuinya. Namun, kacau-balaunya sepak bola Tanah Air tak menyurutkan niatnya menjadi pemain sepak bola.

”Saya enggak peduli, yang penting sekarang main dulu. Nanti pengurus PSSI-nya pasti berganti,” katanya optimistis.

Biodata Muhammad Firman

Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 28 Januari 1999
Nama ayah: Suparmin
Nama ibu: Munsiroh
Sekolah:

SD Trimulyo 2 Semarang
SMP 20 Semarang
SMP 185 Jakarta

Prestasi:
Juara pertama turnamen Piala So Nice di Semarang, 2012
Juara pertama turnamen di Jombang, 2012
Juara kedua turnamen Pelita Jaya, 2012
Juara kedua Piala Gothia 2013 kategori U-14
Pemain Terbaik Piala Gothia 2013 kategori putra U-14

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas