Salat Idul Fitri di Sumut Diperkirakan Terlindung Awan
CUACA Kota Medan pada saat Salat Idul Fitri 1434 Hijriah, Kamis (8/8/2013) diperkirakan berawan dengan potensi hujan ringan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun, Fahrizal F Daulay dan Adol F Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- CUACA Kota Medan pada saat Salat Idul Fitri 1434 Hijriah, Kamis (8/8/2013) diperkirakan berawan dengan potensi hujan ringan.
Sedangkan Pemko Medan menetapkan dua titik malam takbiran 1 Syawal 1434 Hijriah yakni di Lapangan Benteng dan Belawan.
"Pagi hari potensi berawan, tapi ada juga peluang hujan ringan tapi tidak lebat lah," kata Hendra Swarta, Kabid Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, via seluler, Selasa (6/8) malam.
Hendra mengatakan ada perbedaan suhu permukaan laut di wilayah barat Sumatera dengan Afrika Timur. "Di wilayah ini kan biasanya suhunya cukup hangat sehingga uap air menuju ke arah kita. Potensi hujan itu berada di wilayah pantai barat Sumatera, seperti di daerah Madina, Tapteng dan Sibolga," katanya.
Sedangkan di pantai timur Sumatera seperti Medan potensinya berawan. Namun malam hari bisa saja turun hujan ringan.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin MSi mengajak seluruh warga Medan turut dalam malam takbiran dengan mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku.
"Pada malam takbiran itu kita akan mengadakan kegiatan yang membudaya di tengah masyarakat kita. Mari kita lakukan takbiran itu dengan tidak kebut-kebutan, patuhi aturan yang berlaku," ujar Eldin.
Peserta malam takbiran akan diiringi oleh petugas keamanan dari kepolisian dan petugas Dinas Perhubungan. "Yang penting bagi kita memeriahkan dan mensyukuri malam takbiran itu untuk mensyukuri kebesaran Allah, jadi kita tidak usah kebut-kebutan," ujarnya.
Eldin mengajak, agar pelaksanaan malam takbiran benar-benar untuk menunjukkan keinginan umat untuk mengagungkan nama Allah dengan ekspresi masing-masing. Konvoi yang dilakukan, sama dengan tahun sebelumnya.
Kabag Agama Pemko Medan Zakaria Harahap mengatakan pelaksanaan malam takbiran di Lapangan Benteng akan dilepas oleh Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho.
Sedangkan pelaksanan malam takbiran di Belawan akan dilepas oleh Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Basri.
Kepala Dinas Perhubungan Medan, Renward Parapat mengatakan jelang malam takbiran akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas, untuk menghindari kemacetan di inti kota terutama di kawasan Lapangan Benteng.
"Nanti memang ada kita tutup dan alihkan arus lalu lintas, tapi itu pascapemberangkatan konvoi kendaraan takbiran saja. Itu pun nanti kita melihat situasi," ujar Renward.
Untuk persiapan awal peserta konvoi nantinya akan parkir di sekeliling Lapangan Benteng tepatnya di depan Kantor DPRD Sumut. Sehingga Jl Diponegoro nantinya akan digunakan untuk parkir kendaraan khusus untuk peserta malam takbiran. "Menjelang pelaksanaannya nanti kita akan alihkan kendaraan dari Jalan Perdana belok ke kiri langsung ke Jalan Imam Bonjol karena Jalan Diponegoro dekat kawasan Lapangan Benteng kita tutup untuk parkir kendaraan," terang Renward.
Di saat pelaksanaan konvoi nantinya, Dishub Medan juga akan menutup Jl Diponegoro dari simpang Sun Plaza sampai ke Jl Kejaksaan dan Jl Pengadilan. Kendaraan dari arah Jl S Parman dialihkan ke Jl Candi Mendut.
Kabid Darat Dishub Medan, Suriono memperkirakan kendaraan peserta konvoi malam takbiran lebih dari 200 unit."Kami juga mengimbau kepada peserta dari masyarakat umum yang akan mengikuti konvoi tidak dibenarkan menggunakan sepeda motor, tapi harus kendaraan roda empat. Itu pun kami batasi untuk truk yang boleh ikut hanya truk roda empat sehingga tidak terlalu besar dan dapat meminimalisir kendaraan," kata Suriono.
Rute konvoi malam takbiran nantinya dimulai dari Jl Pengadilan-Jl Kapten Maulana Lubis-Jl Raden Saleh-Jl Balai Kota-Jl Putri Hijau-Jl Adam Malik-Jl Amir Hamzah-Jl Kapten Muslim-Jl Gatot Subroto-simpang Asrama-Pondok Kelapa- Jl Ring Road- Simpang Pos-Asrama Haji- Simpang Tritura-Jl SM Raja-dan finis di Teladan.
Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol Muhammad Budi Hendrawan meminta peserta konvoi malam takbiran tidak naik di atas kap truk atau kendaraan roda empat.
Budi juga melarang pengendara, terutama sepeda motor, melakukan konvoi di atas pukul 24.00 WIB. Katanya, kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi anak geng motor untuk berkonvoi dan melakukan tindakan saling ejek-ejekan. "Kalau sudah ejek-ejakan seperti ini bisa berpotensi menimbulkan perkelahian dan tawuran antara geng," ujarnya.
Ia mengatakan polisi akan bertindak tegas melakukan pengamanan bila konvoi sudah mengarah kepada perkelahian atau tawuran. Termasuk larangan menggunakan mercon yang dikategorikan sebagai bahan peledak.
"Tahun lalu sudah ada kejadian mercon menimbulkan korban cedera di kawasan Jalan Mangkubumi," katanya.
LOKASI : KHATIB:
Lapangan Merdeka Medan Tifaful Sembiring
Masjid Raya H M Nasir Akram
Masjid Agung Syahrin Harahap MA
Lapangan Tanjungmorawa Syarifuddin El Hayat
Masjid Taqwa Alqualib Laudendang Ali Nurdin MA
Masjid Malikussaleh Jl Gurilla Medan Hasan Matsum