Bumil di Aceh Jadi Korban Ledakan Minyak Tanah Oplosan
Minyak tanah ternyata tak begitu saja menghilang di tengah masyarakat, pascaprogram pengalihan penggunaan mitan menjadi gas yang dilakukan pemerintah.
TRIBUNNEWS.COM, BLANGPIDIE - Minyak tanah (mitan) ternyata tak begitu saja menghilang di tengah masyarakat, pascaprogram pengalihan penggunaan mitan menjadi gas yang dilakukan pemerintah.
Namun, mitan yang kini banyak beredar kebanyakan merupakan hasil oplosan dan berbahaya. Meski begitu, banyak warga miskin di pedesaan menggunakan mitan seperti itu untuk sumber penerangan karena rumahnya.
Tak jarang, penggunaan mitan oplosan itu memakan korban. Seperti halnya Lismawati (23), ibu hamil warga Desa Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Lisma dan suaminya, Lasmi (27), terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka bakar akibat lampu teplok yang tengah diisi dengan mintan oplosan meledak, Rabu (07/08/2013) pekan lalu.
Sampai Senin (12/08/2013), pasutri yang belum dikaruniai anak itu masih dirawat di RSUD Teuku Peukan Blangpidie, karena luka bakar yang dideritanya tergolong parah. Ironisnya lagi, Lismawati sedang hamil muda.
Wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan beberapa bagian tubuh Lismawati menghitam akibat disambar api. Sedangkan Lasmi yang berupaya menyelamatkan istrinya dari jilatan si jago merah, mengalami luka bakar di tangan kiri dan kaki kirinya.
Saat dibesuk Serambi di RSUD Teungku Peukan, Selasa (13/08/2013) siang, Lasmi menerangkan peristiwa itu terjadi Rabu pekan lalu sekitar pukul 19.30 WIB, bertepatan malam takbir Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah berkumandang.
Kebetulan, listrik di kawasan tempat tinggal mereka padam. Lasmi, lantas berinisiatif menyalakan lampu teplok. Dia lebih dulu menyulut sumbu lampu dengan api, baru mengisi mitan ke dalam lampu yang bahan bakarnya nyaris habis. Mitan tersebut ia tuangkan dari jeriken kecil.
Tanpa diduga, saat mitan itu dituangkan ke dalam wadah minyak lampu tiba-tiba api menyambar tubuh istrinya yang sedang membersihkan ayam sekitar dua meter dari lampu tersebut.
Melihat kejadian itu, Lasmi langsung berlari merangkul istrinya. Nahas, istri terbakar, dia pun terbakar. "Entah kenapa, saat itu api langsung menyambar sisa mitan di dalam jeriken, sehingga langsung meleduk. Api pun menyambar tubuh istri saya yang sedang mempesiang ayam," kata Lasmi.
Mengetahui insiden itu, anggota keluarga yang lainnya langsung melarikan kedua korban ke Puskesmas Manggeng. Setelah setengah jam mendapat pertolongan pertama di puskesmas, kedua korban pun dirujuk ke RSUD Teungku Peukan di Blangpidie. (az)