Laporan Wartawan Surya Sri Handi Lestari

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Nyawa salah satu dari bayi kembar siam dempet dada asal Probolinggo, Jawa Timur, tak lagi tertolong.

Salah satu dari bayi kembar siam berusia 5 hari yang dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya, itu harus menghembuskan nafas terakhir ketika menjalani operasi pemisahan, Rabu (14/08/2013).

Juru bicara tim kembar siam RSUD dr Soetomo, dr Agus Hariyanto Sp A (K), menjelaskan bila bayi kembar yang meninggal tersebut mengalami kelainan jantung bawaan.

"Ketika tiba di sini (RSU Dr Soetomo), sudah disebutkan bahwa kondisi salah satunya mengalami kelainan jantung yang cukup rumit. Sehingga harus segera dipisahkan. Maka, begitu datang dari RS Probolinggo, kami langsung membawanya ke ruang operasi," jelas dr Agus.

Saat itulah, salah satu bayi yang belum diberi nama itu, meninggal dunia. Kondisi itu membuat operasi yang sebelumnya dijadwalkan selama 2 jam, hanya perlu 10 menit untuk memisahkan keduanya.

Ayah bayi, yang mendampingi kedatangan anaknya di RSU Dr Soetomo,  M Sofyan, warga asal Situbondo, mengakui sudah mengetahui kematian salah satu anaknya itu.

"Kami pasrah. Habis ini jenasahnya akan kami bawa pulang. Semoga yang satunya bisa sehat dan tumbuh," ungkapnya lirih.

Saudara kembarnya yang hidup, menurut dr Agus masih dilakukan perawatan intensif. Karena kondisinya juga masih kritis. Selain karena mengikuti proses operasi pemisahan, bayi kembar siam ini berat badannya juga masih kurang dari bayi normal.

Untuk kelainan lainnya, dr Agus menyebutkan masih menunggu hasil pemeriksaan lengkap sekaligus perkembangan kondisi bayi tersebut.