TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Petani di Desa Karedok, Kecamatan Jatigede dilanda kebingungan dengan rencana dibendungnya aliran Sungai Cimanuk. Sesuai jadwal mulai Oktober Sungai Cimanuk akan dibendung untuk ujicoba dam proyek Waduk Jatigede.

Jika Sungai Cimanuk dibendung maka ada ratusan hektare sawah di Desa Karedok yang akan mengalami kekeringan. "Areal sawah di Karedok itu sangat mengandalkan Sungai Cimanuk dan jika sungai ini dibendung mulai Oktober lahan pertanian kami kekeringan," kata Kusnadi (45) petani asal Karedok, kemarin.

Pesawahan di Karedok yang mengandalkan aliran Sungai Cimanuk ini setiap tahun bisa panen tiga kali. Daerah Karedok ini menjadi lumbung padi di Sumedang yang menghasilkan kualitas padi yang baik serta dijual sampai ke luar Sumedang termasuk ke Jakarta.

"Air tak pernah kekurangan karena ada Sungai Cimanuk dan panen bisa tiga kali setahun. Tapi kalau dibendung maka sawah kami bisa kekeringan," katanya.

Para petani mengaku mereka sudah menyampaikan soal akan kekeringan daerah Karedok jika Cimanuk dibendung untuk ujicoba bendungan Jatigede, Oktober nanti. "Kemungkinan kekeringan itu sudah disampaikan pemerintahan desa Karedok ke pihak proyek Jatigede serta Pemkab Sumedang," katanya.

Warga Karedok yang nantinya ada di bawah Waduk Jatigede ini mengaku sudah mengajukan dibangun dulu irigasi terpadu di Karedok. "Sehingga saat aliran Sungai Cimanuk ini dibendung maka tak berpengaruh dan kawasan sawah kami masih bisa diairi," katanya.

Aliran Sungai Cimanuk yang akan mengairi Bendungan Jatigede ini mulai dibendung untuk ujicoba Oktober nanti. Kontruksi beton dam itu harus mulai direndam air supaya tidak retak. Bendungan Jatigede ini akan menampung air untuk keperluan irigasi ke kawasan sawah di Majalengka, Indramayu dan Cirebon. (std)