Sopir Maut di Ciloto Baru 3 Hari Pegang Kemudi
Sedikitnya tiga orang tewas dalam kecelakaan beruntun di Jalan Raya Ciloto, Desa Ciloto
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sedikitnya tiga orang tewas dalam kecelakaan beruntun di Jalan Raya Ciloto, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Sabtu (17/8/2013) sekitar pukul 11.30 WIB. Satu di antara korban tewas merupakan bocah berusia delapan tahun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), kecelakaan diduga berawal dari sebuah bus pariwisata dari arah Tangerang menuju kawasan wisata Cibodas. Diduga rem blong bus tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya hingga menabrak sebuah rumah dan tiang.
Adapun korban tewas, yakni Rosmiati (47) warga RT 05/RW 01, Kampung Neglasari, Desa Neglasari, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Nurul Amalia (20) warga Jalan Perkapuran Kecamatan Cimanggis, Depok, dan Fahmi (8) warga RT 03/RW 05 Kampung Karanganyar, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Neglasari, Tanggerang.
Seorang penumpang bus pariwisata milik PT Mandira Erajasa Wahana dengan nomor polisi B 7278 IG, Abdul Manan (55), mengungkapkan, sopir sempat meminta para penumpang untuk mundur ke belakang. Hal itu terjadi ketika bus yang berangkat dari Kampung Penggileng, Cileduk, Tanggerang, tersebut mulai kehilangan kendali.
"Saya posisinya duduk persis di belakang sopir. Tapi kepanikan terjadi ketika bus mulai menabrak motor. Sopir pun menyuruh ke belakang. Setelah di belakang saya tidak tahu lagi sampai akhirnya masuk ke lubang dan menabrak rumah," kata warga RT 01/RW 07 Kampung Penggileng, Cileduk, Tanggerang kepada Tribun di lokasi kejadian, Sabtu (17/8/2013).
Abdul mengaku sempat berbincang dengan sopir yang membawa sekitar 34 penumpang dari Tangerang menuju kawasan wisata Cibodas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Ia pun sempat terkejut dengan pernyataan sopir yang mengaku baru tiga hari mengendarai bus tersebut.
"Sebelum bus oleng dan hilang kendali sempat ada yang bertanya. Setelah itu panik begitu saja. Hanya waktu kejadian sopir masih pegang setir ketika penumpang ke belakang bus. Kejadian begitu cepat dan mungkin tidak sampai lima menit sampai pada akhirnya berhenti menabrak rumah," kata Abdul yang mengaku tidak punya firasat akan mengalami kecalakaan. (cis)