SMPN Pelompek Kerinci Disegel Warga karena Kepseknya Diduga Korup
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Pelompek Kabupaten Kerinci, sampai Senin (19/8/2013), tetap tutup karena disegel warga setempat.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Januar
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Pelompek Kabupaten Kerinci, sampai Senin (19/8/2013), tetap tutup karena disegel warga setempat.
Penyegelan sepihak itu, sudah berlangsung sejak Jumat (16/8/2013) pekan lalu. Aksi itu sendiri, dilakukan karena warga meminta kepala SMP itu yang diduga melakukan korupsi, dicopot oleh Dinas Pendidikan Kerinci.
Selain diduga korupsi, menurut informasi yang dihimpun Tribun, Kepala SMPN Pelompek itu juga jarang datang bekerja di sekolah. Alhasil, banyak kebutuhan murid dan guru dalam proses belajar mengajar tak terpenuhi.
Wakapolres Kerinci Komisaris M Sanusi membenarkan SMPN Pelompek hingga kekinian masih disegel warga.
"Saat warga melakukan penyegelan, situasinya kondusif, tak ada aksi anarkis. Kalau masalah penyegelannya, itu ditangani oleh disdik, bukan kami," kata Sanusi.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kerinci, Murison menjelaskan, pemicu penyegelan SMPN Pelompek adalah masalah jam mengajar guru sertifikasi di SMPN Pelompek.
Menurutnya, beberapa orang guru sertifikasi di SMPN Pelompek kurang jam mengajarnya. Guru-guru sertifikasi tersebut, diminta Kepala SMPN Pelompek mengajar di sekolah lain untuk menambah jam mengajar.
"Tapi para guru tidak melakukan hal itu, malah memprovokasi komite sekolah untuk menyegel sekolahan sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar," tandasnya.