Roem Optimistis Supomo Guntur-Kadir Halid Menang Satu Putaran
Golkar tak terpengaruh dengan survei-survei yang keluar dan menyebut trend elektabilitas SuKa
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Moh Roem, meyakinkan kepada seluruh pengurus Partai Golkar baik di Sulsel maupun Makassar, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2 Supomo Guntur-Kadir Halid (SuKa) mampu memenangkan Pilkada Makassar dengan hanya satu putaran.
Hal itu diungkapkan Roem usai menghadiri rapat koordinasi persiapan pemantapan pelaksanaan pilkada yang berlangsung di delapan kabupaten/kota di Sulsel yang berlangsung pada Agustus dan September mendatang yang digelar di KPU Sulsel bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Burhanuddin Andi, Selasa (20/8/2013).
"Melihat elektabilitas yang dimiliki usungan kita di pilwalkot Makassar, Golkar yakin bisa memenangkan pertarungan ini," kata Roem.
Golkar kata Ketua DPRD Sulsel tersebut, tak terpengaruh dengan survei-survei yang keluar dan menyebut trend elektabilitas SuKa mengalami penurunan.
"Kami masih percaya dengan survei internal. Dan itu menunjukkan SuKa bisa menang dengan satu putaran," katanya.
Keyakinan serupa juga diungkapkan Kadir Halid. "Hasil survei internal kami justru jauh lebih baik. Kami optimis pasangan akan memenangkan pilwali dengan satu putaran," ujarnya.
Optimisme itu ditambah dengan antusias masyarakat yang sangat tinggi pada program-program SuKa yang ada dalam Kartu SuKa Sejahtera.
"Kami optimis karena masyarakat menaruh harapan besar ke pasangan SuKa. Lewat program-program pro rakyat yang dituangkan di Kartu Sejahtera, trend elektabilitas kami mengalami peningkatan," jelas Kadir.
Kerja-kerja tim dan relawan serta mesin partai lanjutnya kian solid. "Itu mencerminkan bahwa pasangan SuKa akan terpilih di tanggal 18 September nanti," katanya.
Jubir SuKa Yudistira Ardy Rukka menambahkan, SuKa memang selalu optimis bisa menang satu putaran.
"Kalau survei yang dilakukan, tergantung metode atau pola surveinya karena itu akan mempengaruhi trend popularitas dan electability. Itu juga tergantung dari si pemesan survei," katanya. (Rud)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.