Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senpi Kanibal Dirakit Dari Airsoft Gun dan Komponen Pistol Udzur

Senjata api kanibal ini merupakan perpaduan antara airsoft gun dan bekas senjata anggota Kepolisian dan TNI

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in  Senpi Kanibal Dirakit Dari Airsoft Gun dan Komponen Pistol Udzur
ilustrasi 

Laporan Tim Liputan Tribun Jabar

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Subdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Direskrimum Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat menggrebek sentra pembuatan senjata api kanibal. Senjata api kanibal ini merupakan perpaduan antara airsoft gun dan bekas senjata anggota Kepolisian dan TNI yang akan dihancurkan lantaran udzur.

"Ada oknum aparat yang memilah-milih komponen yang masih bisa digunakan untuk dijual kepada perajin di Cipacing. Komponen yang dijual tersebut biasanya adalah laras pendek," ucap Kasubdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Direskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan saat olah TKP di Kampung Galumpit, Kelurahan Cileunyi Kulon, Bandung, Senin (26/8/2013).

Ada dua titik yang disasar oleh Jatanras Polda gabungan. Pertama, yakni rumah tersangka Asep Barkah (36) di Jalan Haji Amin RT 01/17 No 2 polisi menemukan dua mesin bubut di ruangan seluas 6 meter untuk memproduksi senjata kanibal. Tak jauh dari sana, yakni di RT 02/16 juga terdapat 10 mesin bubut di ruangan 3 meter x 9 meter milik terduga perakit senjata kanibal berinisial B.

"Dari tempat inilah, senjata kemudian sampai ke tangan para teroris untuk melakukan aksinya, baik penembakan maupun fa'i (perampokan)," ucap Herry.

Selain itu, senjata dari Galumpit juga tersebar mulai dari Aceh, Medan, Bekasi, Ambon, dan daerah lainnya. Dari sini, lanjutnya, polisi akan mengembangkan siapa pemakai senjata api buatan Galumpit ini.

Sebelumnya, Herry mengatakan bahwa airsoft gun bisa dirakit menjadi senjata api melalui rekayasa kanibal. Residivis teroris yang tertangkap di Cipayung pada Rabu, 21 Agustus 2013, Iqbal Khusaeni, 32 tahun, alias Ramli, alias Rambo, alias Iboy adalah salah seorang yang mempunyai kemampuan mengubah airsoft gun menjadi bermacam jenis Senpi. Awalnya, ia juga mendapat senjata kanibal dari Cipacing, Sumedang, Jawa Barat pada awal 2010.

Berita Rekomendasi

"Jadi jangan menganggap remeh temeh lagi kehadiran airsoftgun di tanah air. Sebab, di tangan para teroris, airsoftgun bisa mereka ubah menjadi Senpi. Ini salah satu siasat para teroris meredam kasus-kasus Senpi yang terungkap," ucap Herry.

Di sisi lain, Federasi Airsoft Indonesia (FAI) menilai dimasukkannya airsoft gun dalam daftar senjata api (senpi) dalam kategori untuk olahraga dalam UU Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 dianggap tidak tepat. Pasalnya, airsoft gun tidak dapat difungsikan sebagai senjata api atau senjata pemukul atau senjata penikam atau senjata penusuk yang mengancam jiwa seseorang.

"Jadi impactnya jelas, kalau airgun bisa menembus kaca dan airsoft gun tidak bisa menembus kaca. Bahkan, pelurunya pun akan hancur. Selain itu airsoft gun tidak bisa menggunakan peluru gotri," kata Yanuaris Frans M, Ketua FAI di salah satu resto cafe di Bandung, kemarin.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan penangkapan terhadap perajin senapan Cipacing itu berdasarkan informasi yang didapatkan dari IK alias Rambo.

IK diketahui adalah orang yang ditangkap Densus 88 di Cipayung, beberapa waktu lalu. Dari pemeriksaan IK, diketahui dia sudah terbiasa memesan senjata di daerah Cipacing sejak Januari 2010.

Hingga kemarin, kelima pembuat senapan angin Cipacing masih menjalani proses pemeriksaan. Penyidik juga mendalami dugaan keterkaitan dengan beberapa peristiwa penembakan polisi beberapa waktu lalu.

Menurut Rikwanto, identitas kelima orang tersebut diketahui adalah DS, Mu, Mr, JW dan BD. "Mereka adalah perajin yang menyediakan waktu untuk membuat senjata yang dipesan oleh para pelaku kejahatan, termasuk pelaku terorisme," kata Rikwanto, Senin (26/8/2013).

BD dan JW ditangkap dalam penggerebekan pada Sabtu (24/8) malam, sedangkan DS, Mu, dan Mr pada Minggu (25/8/2013).

Rikwanto menegaskan, penangkapan perajin senapan angin di Cipacing tidak semua terkait dalam kasus teroris atau penjualan senajata. Pemeriksaan akan difokuskan kepada siapa saja yang akan terlibat. "Beberapa di antara mereka tergiur karena harganya lebih tinggi," ujarnya.

Rikwanto menambahkan, barang bukti yang diamankan dari Cipacing masih dalam proses inventarisasi. "Dari sana juga tim bisa mengembangkan kembali ke arah mana lagi yang diduga, pada akhirnya mengarah ke siapa yang menembak anggota kepolisian di Jakarta dan sekitarnya," katanya.

Terkait dengan penemuan senjata api dan ribuan amunisi di wilayah hukum Polda Jabar, Kapolda Irjen Pol Suhardi Alius mengungkapkan, pihaknya akan memperketat pengawasan kepada para pengusaha dan perajin senapan angin.

Kapolda mensinyalir industri rumahan senapan angin itu banyak disalahgunakan, menyusul ditemukannya puluhan senjata api rakitan dan ratusan amunisi di pabrik perakitan senjata api ilegal di kawasan Cipacing, Sumedang, pekan lalu.

"Kemampuan pembuatan senjata bisa dipraktikkan di mana saja. Pengawasan tidak hanya di Cipacing, tapi di setiap daerah," kata Kapolda di Mapolda Jabar, kemarin. THERESIA F/TIM LIPUTAN TRIBUN JABAR

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas