Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Ribu Korban Penggusuran PT KAI Surabaya Ancam tak Memilih

Jumlah masyarakat Kota Surabaya yang memilih menjadi golongan putih (golput) dalam Pilgug Jatim, tampaknya bakal tinggi.

zoom-in 2 Ribu Korban Penggusuran PT KAI Surabaya Ancam tak Memilih
KOMPAS/LITBANG
METODE JAJAK PENDAPAT Pengumpulan pendapat melalui telepon ini diselenggarakan Litbang Kompas 19-20 Agustus 2013. Sebanyak 717 responden berusia minimal 17 tahun dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis dari buku telepon terbaru di 13 kota di Jawa Timur. Jumlah reponden di setiap kota ditentukan secara proporsional. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian 3,3 persen. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi. Hasil jajak pendapat ini tidak dimaksudkan untuk mewakili pendapat seluruh masyarakat di Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jumlah masyarakat Kota Surabaya yang memilih menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgug Jatim), tampaknya bakal tinggi.

Betapa tidak, pasien maupun petugas kesehatan di puluhan rumah sakit dalam kota, kesulitan menggunakan hak suara, karena tak ditempatkan TPS khusus.

Tak hanya itu, sedikitnya 2 ribu warga Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, yang menjadi korban penggusuran oleh PT Kereta Api Indonesia, turut mengancam golput.

Warga mengancam, tak menggunakan hak pilih karena menjadi korban penggusuran. Jumlah warga yang mempunyai hak pilih di kawasan penggusuran itu, diperkirakan sekitar 2 ribu orang.

Ketua KPU Surabaya Eko Sasmito mengatakan, pihaknya sudah berupaya membujuk ribuan warga itu agar mau mengikuti proses pengambilan suara pemilih, Kamis (29/8/2013).

"Kami sudah membujuk mereka untuk menggunakan hak pilih. Sebab, penggusuran yang menimpa mereka tidak terkait langsung dengan pilgub atau kebijakan pemprov," kata Eko, Kamis.

KPU, lanjut Eko, tetap menyediakan TPS di lokasi penggusuran agar warga tetap bisa menggunakan hak pilih. (kompas.com)

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas