'Jokowi Effect' Gagal di Jatim, LSI: Figur Bambang DH Kurang Kuat
suara berada di nomor tiga yang mengandalkan Jokowi sebagai juru kampanye
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Quick Count Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Timur versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dimenangkan oleh pasangan nomor urut 1 Soekarwo - Saifullah Yusuf (KarSa) dengan raihan suara 47,91 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 3, Bambang DH - Said Abdullah dengan 11,95 persen suara berada di nomor tiga yang mengandalkan Jokowi sebagai juru kampanye.
Berdasarkan hasil quick count yang menempatkan pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan Bambang DH - Said Abdullah di posisi ketiga dengan 11,95 persen suara menunjukkan 'Jokowi Effect' tidak bekerja secara maksimal di Pilkada Jatim.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby, menjelaskan mengapa efek popularitas Jokowi tidak berpengaruh di Pilkada Jatim untuk pasangan Bambang DH - Said Abdullah. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh faktor tidak populernya pasangan yang didukung oleh PDI Perjuangan tersebut.
"Figur Bambang - Said tidak cukup kuat mengimbangi kuatnya figur KarSa dan Khofifah," kata Adjie di Gedung LSI, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Adjie menuturkan, alasan lain yang menjadi faktor tidak berpengaruhnya Jokowi di Jatim, yakni pemilih PDI Perjuangan tidak solid dalam mendukung pasangan Bambang - Said.
Adjie mengungkapkan, dari survei LSI di Agustus 2013 hanya 18 persen pemilih PDI Perjuangan yang mendukung pasangan Bambang - Said, hal itu berbanding terbalik dengan angka 50 persen yang mendukung pasangan KarSa.
"Alasan terakhir adalah Soekarwo dapat mengambil suara pemilih nasionalis di basis Mataraman yang dikenal sebagai basis PDI Perjuangan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.