Paguyuban Pasundan Usul Lima Nama untuk Jadi Cawapres
Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan mendukung lima orang dari suku Sunda maju sebagai cawapres pada Pilpres 2014.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan mendukung lima orang dari suku Sunda maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2014.
Penegasan Paguyuban Pasundan ini sekaligus membuktikan ormas yang telah berusia 100 tahun ini serius mendorong orang Sunda untuk menjadi cawapres pada Pilpres 2014.
Kelima orang putra Sunda yang didukung oleh PB Paguyuban Pasundan itu adalah Ginandjar Kartasasmita, TB Hasanuddin, Rhoma Irama, Ahmad Heryawan, dan Mohammad Jumhur Hidayat.
Ketua PB Paguyuban Pasunda, Prof Dr Didi Turmudzi, mengatakan, keinginan Paguyuban Pasundan untuk menempatkan orang Sunda sebagai cawapres bukanlah basa-basi. Pihaknya, kata Didi, telah dan akan terus membangun komunikasi politik dengan partai politik agar kelima nama orang Sunda itu bisa dicalonkan sebagai cawapres.
"Suku Sunda adalah suku dengan jumlah jiwa terbanyak kedua di Indonesia setelah suku Jawa. Jadi, kami kira sangat wajar jika orang Sunda bisa dicalonkan sebagai cawapres," kata Didi di Bandung, Kamis (29/8).
Menurut Didi, kelima orang Sunda yang didorong oleh Paguyuban Pasundan itu memiliki kompetensi untuk menjadi cawapres. Ginandjar, misalnya, kata Didi, punya pengalaman birokrasi yang panjang dan memiliki pergaulan internasional yang luas.
"TB Hasanuddin jenderal yang cerdas. Ahmad Heryawan terbukti jadi gubernur yang berhasil. Rhoma Irama prestasinya tak perlu dipertanyakan lagi. Jumhur generasi muda yang berani," kata Didi.
Khusus Rhoma Irama, kata Didi, ada nilai plus lain karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah lebih dulu memunculkannya sebagai capres dari partai tersebut.
"Pimpinan PKB itu orang Jawa, dia mendukung Rhoma Irama yang orang Sunda. Ini penghormatan bagi orang Sunda. Masa orang Sunda tidak mendukungnya?" ujar Didi.
Didi mengimbau para pimpinan partai politik agar menghargai keberadaan orang Sunda dengan mencalonkan orang Sunda sebagai cawapres. "Orang Sunda itu etnis kedua terbesar dan selama ini memiliki kontribusi besar bagi Republik Indonesia. Jangan sepelekan kami," ujar Didi.
Untuk merealisasikan keinginan Paguyuban Pasundan itu, kata Didi, orang-orang Sunda yang menjadi pengurus partai politik diminta aktif melobi pimpinan partainya agar bisa mencalonkan orang Sunda sebagai cawapres.
Disinggung mengapa hanya membidik kursi wapres, menurut Didi, untuk saat ini kursi wapreslah yang paling realistis bisa direbut oleh orang Sunda. Meski begitu, kata Didi, ke depan pihaknya akan terus mendorong orang Sunda untuk menjadi pimpinan nasional, termasuk menjadi presiden. (san)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.