Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDEC Beberkan Pemetaan Kekuatan di Pemilihan Wali Kota Makassar

Jelang 10 Pilwali Kota Makassar 2013, 18 September, Indonesia Development Engineering Consultant (IDEC)

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in IDEC Beberkan Pemetaan Kekuatan di Pemilihan Wali Kota Makassar
Tribun Timur/Edi Sumardi
Inilah ikrar Pilkada Damai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang telah ditandatangani di DPRD Makassar, Minggu (1/9/2013). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham

TRIBUNNEWS.COM -Jelang 10 Pilwali Kota Makassar 2013, 18 September, Indonesia Development Engineering Consultant (IDEC) memaparkan hasil survei terakhirnya, Minggu (8/9/2013).

Direktur Riset IDEC, Rahmad M Arsyad, dalam releasenya kepada Tribun Timur.Com, mengatakan, survei ini merupakan gambaran persepsi elektoral sejak tanggal 25 Agustus - 3 September 2013.

Tracking Survei IDEC ini memiliki margin eror 3,8 persen, yang mewawancarai 640 responden pemilih dengan klasifikasi daftar pemilih tetap (DPT) berbasis TPS.

Hasil survei IDEC mengumumkan lima kandidat terkuat yakni pasangan DIA 21,1 persen, SUKA 20,4 persen, NOAH 11,7 persen, Tamsil-Dasad 10,9 persen dan Muhyina-Saiful 3,9 persen. Sementara itu, untuk swing voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) masih berada diangka 25,3 persen.

Rahmad M. Arsyad menjelaskan beberapa hal dari hasil survei ini: Pertama, dengan komposisi suara seperti ini maka kemungkinan besar Pilwali Makassar akan berakhir dua putaran sudah tak terbendung.

Kedua, jika merujuk pada hasil survei IDEC maka kemungkinan yang akan masuk pada putaran kedua berdasarkan referensi elektoral adalah DIA dan pasangan SUKA.

Berita Rekomendasi

Namun, hal ini akan berubah jika pada 6 hari terakhir ternyata mobilisasi struktur politik yang besar berlangsung dan dua kandidat utamanya DIA dan NOAh sama-sama melakukan mobilisasi struktur politik, jejaring birokrasi, maka pasangan nomor 8 dan 9 ini punya potensi untuk saling berhadapan.

Ketiga, yang perlu juga diperhatikan oleh pasangan kandidat adalah jika terjadi migrasi elektoral dimana kandidat alternatif Tamsil–Das’ad yang kini menjadi kandidat dengan program terpopuler terus bekerja menggarap konstituen tidak menutup kemungkinan akan menjadi lawan berat bagi tiga kandidat papan atas.

Sementara itu Muhyina–Syaiful juga tak boleh dipandang remeh karena bila di menit terakhir pasangan kandidat ini mampu melakukan penetrasi langsung kepada pemilih dan gerakan spontanitas yang menjadi ciri pasangan ini, probabilitas Muhyina–Syaiful masih terbuka walau dengan peluang kecil

Terakhir dari temuan IDEC menyimpulkan lima point menyangkut perilaku pemilih yakni:

1. Kontestasi elit sangat menentukan dalam mempengaruhi top of mind elektoral maupun formasi partai politik.

2. Sosialisasi politik yang panjang kalah pada dominasi sumber kapital, struktur politik maupun patron klan politik.

3. Program politik dalam bentuk janji kampanye menjadi bagian dari transaksi politik antara kandidat dan elektoral

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas